Pulau Lantigiang, Pulau Kosong Tempat Bertelur Penyu yang Terancam Punah
Sosial | 31 Januari 2021, 11:35 WIBSELAYAR, KOMPAS.TV - Pulau Lantigiang mendadak membuat geger. Pasalnya pulau kosong yang menjadi bagian Desa Jinato di Kabupaten Selayar ini dijual senilai Rp900 juta.
Ternyata pulau yang memang tidak berpenghuni ini merupakan bagian dari Taman Nasional Taka Bonerate.
Mengutip dari website resmi Taman Nasional Taka Bonerate, pulau ini merupakan habitat peneluran penyu. Yakni penyu sisik (Eretmochelys imbricata) dan penyu hijau (Chelonia mydas).
Petugas Taman Nasional Taka Bonerate sering menemukan telur penyu sisik dan penyu hijau di Pulau Lantigiang.
Biasanya petugas sering berpatroli ke Pulau Lantigiang untuk mencari kedua jenis telur penyu itu. Petugas akan memindahkan telur penyu itu ke tempat peneluran semi-alami yang berada di Resort Jinato.
Baca Juga: Pulau di Sulawesi Selatan Dijual dengan Harga Rp 900 Juta, Pembeli Sudah DP 10 Juta
Mengutip WWF Indonesia, kedua jenis penyu ini masuk dalam daftar merah spesies yang terancam punah.
Penyu sisik dan penyu hijau juga ditetapkan sebagai satwa yang dilindungi sesuai Undang-undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Selain sebagai tempat habitat peneluran penyu, Taman Nasional Taka Bonerate beberapa kali melakukan kegiatan konservasi di pulau tidak berpenghuni ini.
Pihak taman nasional dengan melibatkan para pemuda Desa Jinato, melakukan penanaman tumbuhan cemara laut yang bertujuan untuk rehabilitasi konservasi tanah pantai berpasir.
Baca Juga: Reaksi Menteri LHK Tegas Dukung Polisi Usut Jual Beli Pulau Lantigiang Selayar
Jenis tanaman ini mampu menahan angin dan uap air laut yang mengandung garam, sehingga mampu mendorong perbaikan lingkungan.
Pada pertengahan tahun lalu, setidaknya ditanam sebanyak 700 bibit tanaman cemara laut di Pulau Lantigiang.
Penulis : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV