Ada Dentuman Misterius di Sukabumi, Warga Berlarian ke Luar Rumah
Peristiwa | 31 Januari 2021, 09:52 WIBSUKABUMI, KOMPAS.TV - Sebuah suara dentuman misterius menghebohkan warga Kampung Ciherang, Desa Cijangka, Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat.
Dentuman misterius yang terdengar di saat hujan mengguyur itu terjadi pada pukul 19.00 WIB, Sabtu (30/1/2021) malam.
Sebelum suara dentuman itu muncul, warga juga sempat merasakan terjadinya dua kali getaran.
Baca Juga: Warga Surabaya Akui Dengar Suara Dentuman Besar Sebanyak Tiga Kali
Seketika warga Kampung Ciherang disebutkan berlarian keluar rumah saat mendengar suara dentuman itu.
Relawan ProBumi Indonesia, Asep Has, membenarkan kepanikan warga saat mendengar suara dentuman yang tidak diketahui sumbernya itu.
"Ada sebagian warga yang dengar, ya berlarian ke pengungsian," kata Asep saat dihubungi, dikutip dari Tribunnews.com.
Hingga saat ini belum ada informasi dari BMKG atau instansi terkait mengenai suara dentuman misterius di Sukabumi tersebut.
Juga belum terkonfirmasi mengenai suara dentuman terkait dengan pergerakan tanah yang sempat terjadi di Kampung Ciherang sebelumnya.
Kampung Ciherang sendiri pada 19 Januari lalu sempat mengalami bencana pergerakan tanah yang rawan mengakibatkan longsor.
Baca Juga: Sudah 4 Dentuman Misterius Terjadi Sepanjang Januari 2021, Terbaru di Lampung
Meski tidak ada korban jiwa, sebanyak 22 kepala keluarga mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
Warga mengungsi di lokasi yang telah disediakan BPBD Sukabumi, atau mengungsi ke tempat lain seperti kediaman kerabatnya.
Dentuman Misterius Juga Terjadi di Lampung
Dua hari sebelumnya, suara dentuman misterius juga terjadi di Lampung. Suara dentuman itu juga disertai getaran.
Sementara BMKG Lampung menyatakan alat mereka tak mencatat aktivitas gempa pada Jumat pukul 22.00 WIB terkait heboh dentuman itu.
“Terkait suara dentuman dan getaran di wilayah Tanggamus, Lampura, Pringsewu bahwa jam 10-an tadi alat kami tidak mencatat adanya gempa bumi di wilayah Lampung maupun awan-awan hujan di sekitar lokasi tersebut," tulis BMKG Lampung melalui akun Instagram @infobmkglampung.
Penulis : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV