Update Gempa Sulawesi Barat, Korban Tewas Berjumlah 46 Orang
Peristiwa | 16 Januari 2021, 18:22 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperbarui data korban tewas akibat gempa yang terjadi Sulawesi Barat.
Data terkini yang diterima Kompas TV, korban tewas karena gempa berkekuatan M6,2 tersebut berjumlah 46 jiwa. Sebelumnya data BNPB menyebutkan berjumlah 42 jiwa.
Data tersebut merupakan data korban tewas yang diperbarui BNPB pada pukul 14.00 WIB, Sabtu (16/1/2021).
Baca Juga: Viral, Video Warga Jarah Bantuan Gempa Majene-Mamuju
Adapun rinciannya, korban tewas di Kabupaten Majene berjumlah 9 orang. Sementara di Kabupaten Mamuju berjumlah 37 orang.
Sementara data korban lainnya yakni, di Kabupaten Majene terdapat 12 orang luka berat, sekitar 200 orang luka sedang, dan sekitar 425 orang mengalami luka ringan.
Jumlah pengungsi di Kabupaten Majene sendiri berjumlah 15 ribu orang.
Kemudian di Kabupaten Mamuju, terdapat 189 orang mengalami luka-luka. Tidak dirinci jenis luka yang diderita para korban gempa ini.
Sementara jumlah pengungsi di Kabupaten Mamuju belum terdapat jumlahnya oleh BNPB. Namun diketahui, warga mengungsi di lima titik, di Kecamatan Mamuju dan Kecamatan Simboro.
Baca Juga: Risma Sebut Video Viral Bantuan Gempa Majene Bukan Penjarahan, Mereka Kelaparan
Potensi Gempa Susulan
Berdasar prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa susulan masih akan terjadi.
BNPB pun mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terkait potensi gempa susulan yang berkekuatan signifikan.
"Mengingat potensi gempa susulan yang dapat memicu adanya longsoran dan runtuhan batu, BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan selalu waspada, terutama masyarakat yang tinggal di kawasan perbukitan dengan tebing curam," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati dalam keterangan yang diterima.
Sementara untuk masyarakat yang tinggal dan berada di kawasan pantai atau pesisir, juga diminta untuk waspada dan segera menjauhi pantau apabila merasakan gempa susulan.
Baca Juga: BNPB Serahkan Bantuan Sebesar Rp4 Miliar untuk Penanganan Korban Gempa di Sulawesi Barat
Raditya juga meminta masyarakat untuk mengikuti informasi resmi dan tidak mudah percaya dengan segala informasi yang belum jelas sumbernya.
"Untuk tidak percaya berita bohong atau hoax mengenai prediksi dan ramalan gempa bumi yang akan terjadi dengan kekuatan lebih besar dan akan terjadi tsunami," imbau Raditya.
Penulis : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV