5 Desa di Kabupaten Bima Terendam Banjir, BPBD Temukan Satu Korban Meninggal Dunia
Peristiwa | 5 Januari 2021, 22:34 WIBBIMA, KOMPAS.TV - Banjir dengan ketinggian mencapai satu meter merendam sejumlah desa di Kecamatan Sanggar, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Banjir terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah itu sejak Selasa (5/01/2021) siang.
Baca Juga: Akibat Banjir, Belasan Hektar Kebun Bunga Rusak
Akibat banjir tersebut, BPBD mencatat satu korban meninggal.
Kasubid Penangananan Darurat BPBD Kabupaten Bima, Bambang Hermawan mengatakan, bencana itu terjadi sekitar siang waktu setempat.
Banjir ini menimpa lima desa yaitu Kore, Boro, Pali, Taloko dan Piong.
"Hasil pendataan lebih kurang 89 rumah terendam banjir di Kecamatan Sanggar, dan seorang anak berusia tiga tahun asal Desa Boro meninggal dunia," kata Bambang dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa malam.
Ia mengatakan, bencana ini diduga akibat gundulnya hutan di wilayah tersebut.
Bambang menyebutkan, banjir merendam lima desa itu dengan ketinggian beragam.
"Air memasuki permukiman dan merendam rumah warga dengan ketinggian 70 centimeter hingga 1 meter. Ini banjir ketiga kalinya melanda Kecamatan Sanggar sejak memasuki musim penghujan," kata dia.
Selain menggenangi rumah warga, banjir juga membuat fasilitas umum seperti kantor desa dan jalan terendam.
Saat banjir tiba, sejumlah warga langsung mengungsi ke rumah tetangga yang tak terdampak.
Mereka berbondong-bondong mengevakuasi barang berharga ke tempat lebih aman.
Untuk membantu warga terdampak banjir, BPBD bergerak cepat melakukan asesmen.
BPBD Kabupaten Bima menyimpulkan, banjir paling parah merendam Desa Kore, ketinggian banjir mencapai satu meter.
"Di Desa Kore ada puluhan rumah terendam dengan ketinggian air hingga 1 meter," tutur Bambang.
Baca Juga: Banjir Meluas, 4 Desa Terendam Air
Tim Reaksi Cepat (TRC) melaporkan, saat ini banjir sudah surut.
Sejumlah warga yang semula sempat mengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing.
Mereka membersihkan tempat tinggalnya yang kotor akibat lumpur dan sudah mulai beraktivitas seperti biasa.
"Alhamdulillah, banjir sudah surut sejak tadi sore, tapi lumpur masih di mana-mana termasuk di jalan raya," ucapnya.
Menurut Bambang, kendati banjir sudah surut, petugas BPBD tetap siaga di desa yang dilanda banjir.
Rencananya besok, petugas segera mendistribusikan bantuan tanggap darurat untuk warga yang terdampak.
Penulis : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV