Partisipasi Pemilih Pilkada di Jawa Tengah Meningkat, Gubernur Jateng: Angkanya Capai 74,34 Persen
Politik | 14 Desember 2020, 23:58 WIBSEMARANG, KOMPAS.TV - Meskipun dilaksanakan di tengah ancaman pandemi covid-19, tetapi tingkat partisipasi pemilih saat Pilkada serentak 2020 di Jawa Tengah meningkat.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Tengah mencatat angka partisipasi pemilih di Jateng mencapai 74,34 persen.
Baca Juga: Ganjar dan Ridwan Kamil Kompak Larang Kerumununan Saat Perayaan Tahun Baru!
Jumlah ini meningkat 5,80 persen dibanding Pilkada 2015 sebesar 68,54 persen.
Komisioner Divisi Data dan Informasi KPU Jawa Tengah Paulus Widiyanto menyebut, ada 15.517.297 orang di Jawa Tengah yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) menggunakan suaranya pada 9 Desember 2020.
Dari 21 Kabupaten/Kota yang menggelar Pilkada, tingkat partisipasi tertinggi berasal dari Kabupaten Boyolali dengan tingkat kehadiran 89,53 persen.
Sedangkan paling rendah di Kabupaten Grobogan yaitu 63,55 persen.
"Data tersebut merupakan data sementara, namun untuk data final yaitu setelah pleno rekapitulasi tingkat Kabupaten/Kota. Tapi kalau ada koreksi tidak terlalu besar selisihnya," kata Paulus saat dihubungi, Senin (14/12/2020).
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pun mengapresiasi keberhasilan pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 yang berjalan lancar dan aman.
“Alhamdulillah Pilkada berjalan lancar. Partisipasi (pemilih) meningkat 74,34 persen. Iya justru semua kaget karena riset disampaikan ayo tunda Pilkada, ternyata partisipasi tinggi. Semua bisa datang dan tertib,” kata Ganjar di kantornya, Senin (14/12/2020).
Menurutnya, keberhasilan pesta demokrasi tersebut tidak lepas dari upaya penyelenggara, para calon, partai politik dan relawan sehingga tahapan Pilkada dari awal sampai penghitungan berjalan lancar dan aman.
“Saya menyampaikan terimakasih kepada para calon, partai-partai pengusung dan pendukung termasuk para relawan karena mereka bisa menjaga kondisi ini. Mulai dengan tahapan nyoblos, hitung suara sampai quick count muncul. Biasanya ada ramai sampai hari ini bisa tenang dan tadi dievaluasi hampir di seluruh tempat di Indonesia relatif aman,” tutur Ganjar.
Namun demikian, dari 21 kabupaten dan kota yang melangsungkan Pilkada serentak, ada dua daerah di Jawa Tengah yang perlu mendapat perhatian karena memiliki selisih sedikit yakni Kabupaten Purworejo dan Rembang.
“Ada dua kabupaten yang menjadi perhatian karena selisihnya sedikit, Rembang dan Purworejo. Tapi tentu saja kita serahkan kepada para calon,” imbuhnya.
Ganjar berpesan bagi para pasangan calon yang menang dalam hitung sementara agar tidak melakukan selebrasi yang mengakibatkan kerumunan.
Hal itu untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.
“Yang menang tidak usah selebrasi dengan mengumpulkan dulu, dengan doa saja tunggu sampai pelantikan,” terangnya.
Selain angka pasrtisipasi pemilih yang relatif tinggi, pelaksanaan Pilkada serentak terutama di Jateng belum berdampak terhadap penyebaran Covid-19.
“Sampai hari ini belum terasa, tapi kita menunggu kalau kena di situ maka setidaknya 4-7 hari. Sampai hari ini belum terlihat, karena memang kerumunan hampir-hampir tidak terjadi,” katanya.
Sebelumnya, Kapolda Jawa Tengah (Jateng) Irjen Ahmad Luthfi memberikan instruksi kepada jajaran satuan wilayah Polres, Polresta, dan Polrestabes di Jawa Tengah.
Jajaran Kepolisian Daerah Jawa Tengah akan bertindak tegas melakukan pembubaran terhadap pesta atau perayaan kemenangan Pilkada.
Baca Juga: Pilkada Jateng, Kapolda: Nggak Ada Itu Pesta Kemenangan, Jika Ada Langsung Kita Bubarkan
Terlebih, massa yang menggelar perayaan itu melanggar protokol kesehatan.
"Jadi jelas ya, enggak ada itu pesta, ada langsung kita bubarkan", ujar Luthfi di Mapolres Klaten, Selasa (8/12/2020).
Luthfi mengingatkan, bagi calon kepala daerah yang nantinya menang dapat menahan diri dengan tidak mendatangkan banyak orang hingga menimbulkan kerumunan.
Ia tak ingin ada pelanggaran protokol pencegahan virus corona (Covid-19) akibat kegiatan perayaan kemenangan.
"Kami ingatkan untuk dapat saling menahan diri, saling menjaga. Jawa Tengah Covid-nya masih tinggi, dan komitmen kami tegas dalam menjalankan protokol kesehatan pencegahan covid. Tidak perlu ada pesta-pesta kemenangan. Pasti kita bubarkan", kata Luthfi, menegaskan.
Penulis : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV