Cerita Petugas KPPS Datangi Rumah Warga yang Tak Bisa Mencoblos Saat Pilkada karena Sakit
Politik | 9 Desember 2020, 14:33 WIBSetelah disepakati bersama antara panwaslu dan saksi, akhirnya perempuan itu tidak menyalurkan hak pilihnya.
Baca Juga: Rapid Test Reaktif, Petugas KPPS Langsung Diganti
Perjalanan kemudian dilanjutkan ke beberapa rumah yang tak jauh dari lokasi pertama. Sebagian besar yang tidak bisa datang ke TPS karena sakit dan tidak bisa meninggalkan tempat tidurnya.
Mereka yang didatangi ada yang memberikan hak suaranya. Setelah memberikan hak pilihnya, warga yang terbaring diberikan tinta pemilu di jarinya. Surat suara kemudian dimasukkan dalam plastik untuk dibawa ke TPS.
"Ada 9 orang yang kami datangi karena sakit, dan tidak bisa datang ke TPS," kata salah satu anggota KPPS 13 Padukuhan Tawarsari, Purnomo Sumardamto dikutip dari Kompas.com pada Rabu (9/12/2020).
Purnomo mengatakan, di TPS 13 terdapat 282 warga yang berhak mencoblos. Setelah pukul 12.00 WIB, digunakan untuk pemilih tambahan dan pemilih pindahan.
“Mereka yang didatangi atas permintaan keluarganya,” ucap Purnomo.
Baca Juga: Seribu KPPS dan Linmas Di Balikpapan Jalani Swab Tes
Sementara itu, Ketua KPU Gunungkidul, Ahmadi Ruslan Hani, mengatakan partisipasi pemilih pilkada 2020 kali ini berjumlah 80 persen dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 599.850 jiwa.
Ahmadi menuturkan, bagi warga yang tercecer masih bisa memilih dengan membawa KTP-elektronik. Pemilih menggunakan kartu identitas akan dimasukkan ke dalam Daftar Pemilih Tambahan.
Seperti diketahui, pilkada kali ini ada 4 paslon yang berlaga. Keempatnya adalah pasangan Sutrisna Wibawa-Mahmud Ardi Widanto yang merupakan paslon nomor urut 1.
Kemudian, paslon nomor urut 2 Immawan Wahyudi-Martanty Soenar Dewi, paslon nomor urut 3 Bambang Wisnu Handoyo-Benyamin Sudarmadi dan paslon nomor urut 4 Sunaryanta-Heri Susanto.
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV