> >

Gubernur Ganjar Tak Terima Jateng Disebut Biang Kerok Lonjakan Kasus Corona Indonesia

Update corona | 1 Desember 2020, 22:18 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Sumber: KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA)

SEMARANG, KOMPAS.TV - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo tak terima bahwa wilayahnya disebut sebagai pemicu lonjakan kasus virus corona (Covid-19) di Indonesia.

 

"Saya mau protes dulu, Jateng biang kerok diomong pemicu lonjakan. Padahal saya bisa jelaskan udah tahu 844, kok bisa 2.063 dari mana? Itu diomong pemicu lonjakan," jelas Ganjar, Selasa (1/12/2020), dikutip dari Kompas.com.

Diketahui, Satgas Covid-19 merilis penambahan kasus Covid-19 di Jateng meningkat sebesar 2.063 kasus pada Minggu (29/11/2020).

Sementara pada hari yang sama, Dinas Kesehatan Jateng mencatat jumlah penambahan kasus di Jateng sebanyak 844 kasus.

Baca Juga: Jawa Tengah Tertinggi Kasus Harian Covid-19 di Indonesia, Ini Tanggapan Ganjar

Menurut Ganjar, memang terjadi kenaikan kasus konfirmasi positif Covid-19 di Jateng.

Namun, kenaikannya tidak sebanyak yang disampaikan pemerintah pusat pada 29 November 2020 lalu.

"Kalau lonjakan dulu dari 300, 500, 800,betul. Indikasinya apa? Ya liburan, pergi ke banyak tempat. Indikasi berikutnya tidak disiplin, maka akan disiplinkan,"ucapnya.

Sehingga, setelah dilakukan penelusuran pihaknya menemukan kekeliruan pada data yang disampaikan pusat yakni adanya data ganda dan data delay.

"Maka semua bicaranya pada angka 2063, itu datane keliru. Kemudian setelah kita kupas dari satu-satu yang terjadi ternyata memang ada yang data ganda, delay baru masuk. Itulah yang saya konfirmasi di depan," katanya.

Baca Juga: Ingatkan Kepala Daerah Lonjakan Corona, Jokowi Beri Perhatian Khusus Anies dan Ganjar

Jokowi Ingatkan Lonjakan Covid-19

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kepala daerah terkait dengan masih adanya lonjakan kasus Covid-19 di sejumlah daerah.

Menurut dia, tindakan kepala daerah menjadi hal penting dalam mengendalikan pandemi Covid-19.

Hal itu dengan mengacu pada angka yang menjadi acuan penanganan Covid-19. Antara lain, angka kasus aktif Covid-19, angka kesembuhan, dan angka kematian akibat Covid-19.

Berdasarkan indikator tersebut, Jokowi memberi perhatian khusus kepada dua provinsi. Yakni Jawa Tengah yang dipimpin Ganjar Pranowo dan DKI Jakarta yang dikomandoi Anies Baswedan.

"Ada dua provinsi yang menurut saya perlu perhatian khusus karena peningkatan dalam minggu ini, dalam dua-tiga hari ini peningkatannya sangat drastis sekali, yaitu Jawa Tengah dan DKI Jakarta," terang Jokowi.

Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, penambahan kasus di DKI Jakarta per tanggal 29 November 2020 sebanyak 1.431 kasus. Sedangkan penambahan kasus di Jawa Tengah mencapai 2.036 kasus.

Sementara itu data nasional pada tanggal tersebut terdapat total tambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 6.267 kasus yang membuat total kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai angka 534.266 kasus.

Dari angka tersebut sebanyak 445.793 kasus sembuh dan 16.815 kasus meninggal dunia.

Baca Juga: Ganjar Ungkap Tes Masif jadi Faktor Penambahan Kasus Covid-19 yang Tinggi

 

Penulis : fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU