> >

Baku Tembak di Intan Jaya Tewaskan 1 Anggota KKB, Bocah 6 Tahun Kena Peluru Rekoset

Peristiwa | 27 Oktober 2020, 10:52 WIB
Ilustrasi TNI memburu KKB Papua. (Sumber: Dok. TNI)

Tim Gabungan TNI- Polri membantu menggali kubur. Saat pemakaman, pihak keluarga mengakui bahwa korban selama ini aktif dalam aksi KKB.

Setelah itu, pada pukul 09.30 Tim Gabungan TNI-Polri melaksanakan konsolidasi dalam keadaan aman. 

Lebih lanjut, Suriastawa mengatakan, pada penindakan kali ini, terdapat 1 anak berusia 6 tahun atas nama Meinus mengalami luka di bagian pinggang kiri akibat rekoset.

Meinus kemudian dievakuasi ke Bandara Bilorai, Intan Jaya, selanjutnya ke Timika untuk perawatan medis lebih lanjut. Korban didampingi dua orang keluarganya.

Baca Juga: Ini Jenis Senjata Api yang Dijual Oknum Anggota Polisi ke KKB Papua

Dari penindakan tersebut, pihaknya menyita barang bukti antara lain beberapa panah dan anak panah, senjata tajam parang, senjata rakitan 1 pucuk, Dokumen Struktur Organisasi KKSB Kodap VIII Kemabu Intan Jaya, uang tunai Rp. 69.000.000, dan alat komunikasi HP 2 unit.

Terkait informasi yang menyebutkan korban adalah tokoh agama di kampung tersebut, Kapen Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa menjelaskan bahwa sasaran sudah diintai lama, selain didasarkan info akurat bahwa yang bersangkutan aktif dalam aksi KKB.

Kolonel Czi Suriastawa juga menambahkan, pasca kejadian di Hitadipa, ada kecenderungan korban dari pihak KKB selalu dikaitkan dengan tokoh agama.

Baca Juga: Markas KKB di Distrik Sugapa Digerebek Tim Gabungan TNI-Polri

Di luar kasus Hitadipa, terdapat 3 kasus yang oleh KKB dikaitkan dengan tokoh agama. Termasuk tanggal 19 Oktober lalu, masifnya intimidasi dari KKB untuk mengibarkan bendera bintang kejora sambil berkumpul di rumah-rumah ibadah.

Hal ini sangat disayangkan karena membawa-bawa sentimen agama untuk kepentingan aksinya. Suriastawa mengingatkan kepada KKB untuk tidak bermain-main dengan SARA (suku, agama, ras dan antar golongan). 

TNI-Polri, kata dia, sangat menghormati tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat di manapun, termasuk di Papua.

Tidak ada keuntungan berseberangan dengan tokoh-tokoh tersebut, apalagi membunuhnya.

Baca Juga: Anggota KKB yang Diduga Terlibat Menghadang TGPF Tewas Tertembak Aparat

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU