Risma: Saya Protes Keras karena Melibatkan Anak-Anak Dalam Demo Kemarin
Peristiwa | 20 Oktober 2020, 13:24 WIBSURABAYA, KOMPAS.TV - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini memberikan pengarahan kepada para pelajar yang ikut aksi demo menolak Omnisbus Lau UU Cipta Kerja beberapa waktu lalu.
Pengarahan Risma tersebut dilakukan di SMP 1 Surabaya, Senin (19/10/2020).
"Di luaran sana ada anak-anak yang bahkan tidak tahu orangtuanya siapa. Termasuk saya membina anak-anak di Kampung Anak Negeri yang mereka itu ada yang tidak tahu orangtuanya siapa. Kalian kurang bersyukur anak-anakku," ujar Risma di hadapan para pelajar dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Risma Marah Besar kepada Para Pelajar yang Terlibat Kerusuhan dalam Demo Tolak UU Cipta Kerja
Ia mengaku kecewa kepada para pelajar yang lebih percaya kepada orang lain yang mungkin tidak dikenal.
"Inikah yang kalian berikan kepada orangtua kalian anak-anakku? Seandainya kalian babak belur dan terluka dan kemudian dirawat di rumah sakit, itukah balasan kalian kepada orangtua kalian? Kasihan orangtua kalian," kata Risma.
Risma juga menyampaikan protes kepada siapa pun yang telah melibatkan anak-anak saat demo anarkis.
"Saya protes keras karena melibatkan anak-anak dalam kejadian kemarin. Karena mereka belum mengerti apa-apa. Melibatkan mereka sama juga dengan mengeksploitasi anak," tegas Risma.
Pada pertemuan tersebut setidaknya ada 58 pelajar yang terlibat aksi demonstrasi di Surabaya. Mereka bersimpuh dan meminta maaf ke orangtua masing-masing.
Saat meminta maaf dan bersujud, para pelajar terlihat menangis. Para orang tua juga tak kuat menahan tangis saat mendengar permintaan maaf anak-anak mereka.
Risma juga meminta agar para pelajar tidak mengkhianati orangtua mereka yang sudah memberikan ponsel dan pulsa agar anak-anaknya bisa belajar saat pandemi.
Setelah itu, Risma menunjukkan beberapa foto anak Surabaya yang saat ini telah berhasil walaupun berasal dari keluarga yang kurang mampu.
Baca Juga: Momen Risma Marahi Pelajar Terlibat Kerusuhan di Demo Tolak UU Cipta Kerja
Seruan Jangan Libatkan Anak Saat Demo
Sementara itu Komunitas Jogo Suroboyo Kusnan menyampaikan sikap terkait rencana demonstrasi yang akan dilakukan Selasa (20/10/2020).
Kusnan meminta agar para aktivis buruh dan mahasiswa yang akan mengikuti aksi menolak Omnibus Law melibatkan anak-anak di bawah umur yang belum paham tentang aksi tersebut.
"Kami juga meminta untuk tetap menjaga kondusivitas Kota Surabaya dengan tidak merusak fasilitas milik publik," ujarnya.
Dia juga meminta untuk saling mengawasi agar tidak terjadi provokasi.
Oleh karena itu, ia memastikan siap mengadang apabila ada yang merusak fasilitas umum di Surabaya.
"Jika membuat kekacauan di Surabaya, apalagi merusak fasilitas umum, kami siap menghadang, karena kota ini dibangun dengan susah payah," kata dia.
Baca Juga: Mahasiswa dan Buruh Demo ke Istana Jakarta Lagi, Jokowi Pilih Bertugas di Istana Bogor
Penulis : fadhilah
Sumber : Kompas TV