> >

Kolaborasi UGM dan WhatsApp Gandeng Perempuan di 4 Kota Jadi Penangkal Hoaks

Berita daerah | 19 Oktober 2020, 18:06 WIB
Ilustrasi berhati-hatilah dalam menyebarkan informasi atau berita, apalagi jika hoaks, bisa-bisa ditangkap polisi (Sumber: Tribunnews)

Direktur Kebijakan Publik WhatsApp APAC Clair Deevy meyakini teknologi dan peningkatan literasi digital yang baik dapat menjadi solusi isu ini. Terlebih, WhatsApp memiliki teknologi pendeteksi spam terbaik yang bisa mendeteksi akun-akun yang menunjukkan perilaku mencurigakan.

“Misal, akun baru terdaftar yang mendadak mengirimkan pesan dalam jumlah besar sekaligus dan akun-akun seperti ini mungkin disalahgunakan untuk menyebarkan spam dan hoaks,” tuturnya.

Baca Juga: Perekonomian Indonesia Bisa Kembali Normal, Ini Syaratnya

WhatsApp juga sudah menyarankan pengguna untuk selalu memeriksa kebenaran pesan yang diterima sebelum membagikan. Tidak hanya itu, pengguna juga disarankan untuk merujuk informasi penting dari sumber terpercaya dan resmi.

“Kami sangat antusias dapat bekerja sama dengan institusi seperti UGM untuk semakin mendorong keterlibatan pengguna Whatsapp dalam melawan hoaks dan disinformasi,” kata Deevy.

Penulis : Switzy-Sabandar

Sumber : Kompas TV


TERBARU