> >

Kakek 80 Tahun Selamat dari Kebakaran, Rumahnya Rata Tanah

Peristiwa | 23 Agustus 2020, 11:06 WIB
Kebakaran yang menghanguskan rumah seorang kakek 80 tahun di Desa Tonyaman Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Sulbar), Sabtu sore (22/8/2020). (Sumber: KOMPAS.COM/JUNAEDI)

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.TV – Kebakaran menghanguskan sebuah rumah warga di Desa Tonyaman Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Sulbar), Sabtu sore (22/8/2020).

Seorang kakek yang tak mampu berjalan berhasil diselamtkan warga meski sempat terkepung asap api.

Api yang diduga bersumber dari kosleting listrik dari jaringan kabel milik PLN tersebut dengan cepat merambat dan membakar rumah beserta seluruh isinya.

Tiupan angin kencang selama kebakaran berlangsung juga membuat kobaran api dengan cepat merambat dan membakar apa saja.

Baca Juga: Kebakaran Kejagung, Pagi Ini Damkar Lakukan Pendinginan

Pantauan di lokasi, asap tebal disertai kobaran api terlihat membumbung tinggi ke atas langit di lokasi kebakaran.

Ratusna warga setempat yang tumpah ke lokasi kebakaran berupaya meadamkan api secara manual, namun karena sumber air yang tidak ada mebuat api dengan cepat menggunung ke langit dan menghanguskan seluruh rumah sertan isinya.

Pemilik rumah, Hasnah menjelaskan, saat itu ia sedang mencuci di bawah kolong rumahya, namun tiba tiba melihat asap tebal di atas rumahnya.

Hasnah lalu bergegas ke atas rumahnya untuk memastikan darimana sumber asap tersebut.

Hasnah kaget dan panik karena kobaran api ternyata bersumber dari bagian atap rumahnya. Hasnah pun berteriak histeris minta tolong kepada warga sekitar.

Hasnah yang panik tak lagi memikirkan harta bendanya. Ia langsung berusaha menolong dan menyelamatkan orang tuanya H. Andi Ahmad yang sudah tak mampu berjalan lagi.

Baca Juga: Kebakaran Kejagung, 25 Tahanan Dipindahkan ke Kejari Jaksel

"Arus listrik penyebabnya kayaknya begitu, karena beberapa hari lalu sudah pernah kosrleting di situ sudah dilaporkan ke PLN tapi belum dikerja akhirnya kejadian," kata Kapolsek Binuang, IPTU Syaiful Besar, saat dihubungi via telepon selulernya, sebagaimana dikutip dari Kompas.com.

Menurut Syaiful, bagian rumah yang paling pertama kena api berada di bagian dapur. Kobaran seketika membesar lantaran rumah tersebut menggunakan atap rumbia, " Kerugian sementara ditaksir Rp 800 juta," katanya.

Dua unit mobil pemadam serta dua unit mobil tangki PDAM diturunkan untuk membantu memadamkan api.

Adapun barang-barang berharga yang ikut terbakar di antaranya satu unit motor Suzuki Nex, dua unit televisi, 50 gram emas serta mesin jahit empat unit.

"Api dapat dipadamkan sekitar 30 menit kemudian," ujar Syaiful.

Baca Juga: Kakek 80 Tahun Ikut TMMD Perbaiki Jalan Desa

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Polman, Andi Afandi Rahman mengungkapkan, saat ini pihaknya telah turun melakukan assesment pengumpulan data di lokasi kebakaran.

"Kita asesment mengumpul data untuk sejauh mana bantuan akan diberikan dalam bentuk uang tunai," tuturnya.

Ia berharap warga senantiasa waspada terhadap musibah kebakaran. Ia juga mengimbau selalu mengecek kondisi rumah jika hendak meninggalkan rumah dalam keadaan kosong.

"Apalagi sudah masuk musim kemarau warga harus hati hati tinggalkan rumah, jangan sampai tidak di kontrol, " ucap Andi Afandi.

Baca Juga: Soal Kebakaran Gedung Kejagung RI, Mahfud MD: Presiden Sudah Tahu tapi Belum Beri Instruksi

 

Penulis : fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU