> >

Pembalasan KKB Usai Penggerebekan yang Tewaskan Hengky Wuanmang, Bikin TNI-Polri Jalan Kaki 2 Hari

Peristiwa | 21 Agustus 2020, 17:16 WIB
Kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua (Sumber: Tribunnews.com)

Adapun senjata api dan amunisi yang dipunyai oleh KKB Papua diketahui selain merupakan hasil rampasan, sebagian juga didatangkan dari luar negeri seperti dari Filipina.

Kemudian senpi dan amunisi yang dipakai saat kerusuhan bernuansa SARA di Ambon, Maluku pada era 2000-an dan sebagian lagi didapatkan dari oknum anggota.

"Kami pernah mengamankan oknum anggota TNI dan Polri yang terlibat penjualan amunisi untuk dipasok ke kelompok KKB Papua,” kata Era Adhinata.

Dari segi bisnis, kata dia, tentu sangat menggiurkan karena harga satu butir amunisi dihargai sekitar Rp 200 ribu.

“Saya bersama Dandim Mimika sudah berkomitmen siapa pun oknum anggota yang terindikasi terlibat menjual senpi dan amunisi akan kita tindak tegas. Itu sudah kita buktikan," kata Era Adhinata.

Era menjelaskan, KKB Papua diketahui mendapatkan dana untuk membeli perbekalan senjata api dan amunisi tersebut dengan cara mendulang emas di sepanjang Kali Kabur. 

Seperti diketahui, di sepanjang kali itulah menjadi area pembuangan pasir sisa konsentrat atau limbah tailing PT Freeport Indonesia, mulai dari wilayah Tembagapura hingga ke dataran rendah Mimika.

Selain itu, KKB Papua juga mendapatkan pasokan dana dari para pendukung dan simpatisannya.

Sebelumnya, TNI-Polri telah melakukan penyerbuan ke markas KKB Papua yang biasa beroperasi di kawasan Kali Kopi, Kabupaten Mimika.

Tak tanggung-tanggung, TNI-Polri langsung menyerbu tiga lokasi yang menjadi markas KKB Papua di sana.

Dalam penyerbuan yang dilakukan pada Minggu (16/8/2020) itu, TNI-Polri berhasil menembak mati satu pentolan KKB Papua yang selama ini berperan menjadi penyelenggara perang.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU