> >

Cerita Seorang Istri di Surabaya Nyaris Diceraikan Suami Gara-gara Positif Covid-19

Update corona | 18 Agustus 2020, 23:08 WIB
Ilustrasi Ruang Isolasi bagi pasien Covid-19 (Sumber: Istimewa)

SURABAYA, KOMPAS TV - Seorang istri di Surabaya, Jawa Timur, berinisial LS nyaris diceraikan oleh suaminya gara-gara terinfeksi virus corona atau Covid-19.

Kisah LS ini diceritakan oleh Ketua Pelaksana Program Pendampingan Keluarga Pasien Rumah Sakit Lapangan Surabaya, Radian Jadit.

Radian yang bekerja melakukan pendampingan terhadap pasien Covid-19 di Rumah Sakit Lapangan Surabaya mengungkapkan beragam kasus penolakan pada mantan pasien Covid-19 di lingkungan masyarakat. 

Baca Juga: Jaksa Fedrik Adhar Dinyatakan Positif Covid-19, Kejari Jakut Ditutup 4 Hari

“Dari dijauhi keluarga hingga hampir diceraikan oleh suami,” kata Radian di Surabaya, Jawa Timur, pada Selasa (18/8/2020).

Radian menuturkan LS hampir diceraikan oleh suaminya karena dua kali terjangkit Covid-19. Ia dua kali menjalani perawatan di Rumah Sakit Lapangan Surabaya. 

Saat pertama kali dinyatakan sembuh, ujar Radian, suaminya masih belum bisa menerimanya kembali ke rumah. Bahkan, sang suami mengancam akan menceraikannya.

"Saat itu dia drop sehingga imunitasnya menurun dan kembali positif Covid-19," tutur Radian.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Akan Minta Unair Paparkan Kajian Obat Covid-19

Setelah kali kedua dirawat di Rumah Sakit Lapangan Surabaya selama 3 hari, LS kembali sembuh. Setelah itu, pihaknya melakukan pendekatan kepada suami LS.

Dengan pendekatan komprehensif kepada keluaganya, akhirnya LS bisa diterima kembali di tengah-tengah keluarganya.

"Sekarang LS berada di rumah ibunya di Tulungagung, komunikasi dengan suaminya juga mulai cair dan bagus, ini soal komunikasi yang tidak lancar saja," ujar Radian.

Radian menambahkan, LS hanyalah salah satu pasien yang memiliki masalah sosial karena mengidap Covid-19. 

Baca Juga: Obat Covid-19 Temuan Unair Diragukan, Apa Tanggapan Satgas Covid-19?

Menurut dia, beberapa pasien juga ditolak kembali ke lingkungan sosialnya seperti keluarga dan tempat kost atau kontrakan meski sudah membawa surat keterangan sehat dari Rumah Sakit Lapangan Surabaya.

Menurut Radian, ditolaknya pasien di lingkungan sosial itu karena minimnya pengetahuan masyarakat tentang Covid-19. 

"Tugas kami membuka komunikasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang Covid-19," ucap Radian.

Seperti diketahui, hingga Senin (17/8/2020) jumlah kasus Covid-19 di Jawa Timur tercatat sebanyak 28.239 kasus.

Baca Juga: Kabar Baik! Seluruh Pasien Secapa AD Bandung Dinyatakan Sembuh dari Corona!

Dari jumlah itu, jumlah pasien yang sembuh mencapai 21.255 pasien. Jumlah pasien meninggal tercatat 2.037 pasien, sementara yang dirawat 4.947 pasien.

Surabaya masih menjadi penyumbang tertinggi sebanyak 10.774 kasus, disusul Sidoarjo dengan 4.237 kasus dan Gresik dengan 2.292 kasus.

Penulis : Tito-Dirhantoro

Sumber : Kompas TV


TERBARU