Pemilik Warung Tewas Dirampok, Leher dan Perutnya Robek, Warga Curiga Pria Asing dan Anak Punk
Kriminal | 16 Agustus 2020, 17:32 WIBSementara itu, seorang warga setempat bernama Faizal Anam (19) mengungkapkan sempat melihat seorang pria mencurigakan yang datang ke warung yang diberi nama Subarkah itu.
Faizal menceritakan, kala itu dirinya sekitar pukul 11.00 WIB hendak membeli rokok. Di dalam warung, ia melihat ada satu pria asing yang tak pernah terlihat di lingkungan.
“Ada pria asing, enggak pernah lihat sih saya. Enggak tahu saudaranya atau orang lain,” kata Faizal, Minggu (16/8/2020).
Saat membeli rokok, ia menaruh rasa curiga sebab warung dalam keadaan sedikit tertutup, hanya menyisakan celah kecil.
Ketika ia datang membeli rokok, Lukito atau yang biasa disapa Bolot itu juga tengah berbicara dengan seseorang.
Baca Juga: Pelaku Utama Perampokan Toko Emas Jadi DPO
"Ya saya pikir saudara atau siapanya, maka saya pulang aja langsung tidur lagi," ujar dia.
Tak lama setelah itu, ia kembali mendapat kabar bahwa Lukito atau Bolot ditemukan tewas mengenaskan.
Ia lantas langsung mendatangi lokasi warung itu. Saat hendak masuk, sudah ada dua anak-anak kecil berada di dalam warung.
Anak-anak kecil itu mengaku sempat melihat sosok terduga pelaku, penampilannya seperti anak jalanan atau anak punk.
“Kondisinya itu rolling door warung tertutup, enggak rapet ada celah masuk sedikit.
Baca Juga: Peserta Audisi Sekaligus Sutradara: Arie Kriting Keren, tapi Kayak Perampok Mobil - SUCI 4
"Anak-anak juga masuk lewat bawah. Katanya masih ada (diduga pelaku) pas bocah masuk, nah pas keluar udah enggak ada."
Dalam penemuan jasad Lukito, Faizal menjelaskan, kondisinya dalam keadaan terlentang mengenakan kaus singlet berwarna cokelat dan celana pendek.
Ada bekas ikatan menggunakan sehelai kain pada bagian betis sebelah kanannya.
“Keran air di dalam kamar mandi masih nyala, televisi juga masih nyala, itu kemungkinan besar untuk mengelabui warga," ujar Faizal.
"Kata yang persis samping rumah itu sempat mendengar suara orang jatuh gitu dalam warung, tapi enggak ada suara keributan."
Penulis : Tito-Dirhantoro
Sumber : Kompas TV