Edukasi Siswa dan Pendidik, Muhammadiyah Bahas Kurikulum Perubahan Iklim
Edukasi | 25 Desember 2024, 06:11 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Untuk mengedukasi generasi mendatang menghadapi tantangan perubahan iklim, Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikdasmen bekerja sama dengan Muhammadiyah Climate Center (MCC) menyelenggarakan lokakarya kurikulum perubahan iklim bagi Sekolah Dasar/Madrasah Muhammadiyah di Jakarta.
Selain MCC, ada pula Majelis Dikdasmen & PNF PP Muhammadiyah, Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah, Lembaga Kerjasama dan Hubungan Internasional PP Muhammadiyah, serta Unicef yang turut bekerja sama.
Baca Juga: Muhammadiyah Minta Pemerintah Kaji Ulang PPN 12 Persen: Harus Berlandas Keadilan Sosial
Sebanyak 100 peserta yang terdiri dari perwakilan kepala sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK Muhammadiyah se-Indonesia turut hadir mengikutinya selama tiga hari (20-22 Desember 2024).
Direktur Pendidikan Kebudayaan dan Teknologi MCC, R. Alpha Amirrachman menjelaskan, lokakarya ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman siswa serta pendidik tentang isu-isu perubahan iklim.
"Seminar dan lokakarya ini dirancang untuk mengintegrasikan pendidikan perubahan iklim ke dalam kurikulum pembelajaran berbasis Al-Islam, Kemuhammadiyahan, dan keberlanjutan,” ujar Alpha dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (24/2/2024).
Harapannya, generasi Muhammadiyah, khususnya pelajar di sekolah/madrasah Muhammadiyah dapat menjadi agen perubahan yang peduli lingkungan dengan wawasan global terkait tantangan iklim," imbuhnya.
Direktur Eksekutif Muhammadiyah Climate Center (MCC) Agus Djamil menegaskan, sebagai bagian dari keluarga besar Muhammadiyah, MCC berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan. Baik dari internal maupun eksternal Muhammadiyah untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang siap menghadapi perubahan iklim.
Menurut Agus Djamil, seminar dan lokakarya ini menjadi langkah konkret Muhammadiyah kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan meningkatkan kesadaran perubahan iklim dan integrasi dalam kurikulum.
Hal ini demi mencetak generasi peduli lingkungan yang siap menghadapi tantangan global.
“Peserta diharapkan menghasilkan Pemetaan Awal Kurikulum Satuan Pendidikan yang mengintegrasikan muatan pendidikan perubahan iklim dan rencana tindak lanjut di sekolah/madrasah masing-masing,” katanya.
Selama lokakarya berlangsung, kata Agus, peserta yang berasal dari daerah berbagi pengalaman tentang kepedulian sekolah tentang perubahan iklim. Di antaranya, sekolah muhammadiyah di Bengkulu yang sudah menerapkan energi bersih dan menggiatkan sekolah energi bersih serta memiliki panel surya 2100 watt.
"Muhammadiyah ingin membawa isu perubahan iklim sebagai tanggung jawab manusia, sekaligus tanggung jawab kita sebagai muslim yang ditugaskan menjadi khalifatullah (wakil Tuhan) untuk merawat lingkungan dan menciptakan kemakmuran di muka bumi ini,” ujar Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Buya Anwar Abbas saat memberikan sambutan di acara itu.
Baca Juga: LDK Muhammadiyah Luncurkan Program Mualaf Learning Center, Wadah Pembinaan sekaligus Pemberdayaan
Turut hadir di acara tersebut para mitra lokakarya, di antaranya lembaga Save the Children, INOVASI, SMERU Intitute, dan Department of Foreign Affairs and Trade Kedutaan Besar Australia.
Penulis : Redaksi Kompas TV Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV