> >

Kemendikbudristek Terbitkan Panduan Penggunaan Generative AI untuk Pembelajaran di Perguruan Tinggi

Kampus | 30 Juli 2024, 12:00 WIB
Ilustrasi Artificial Intelligence atau AI (Sumber: Sharda University by Kompas.com)

“Jadi ancaman yang paling besar adalah adanya fake information. Ada di balik semua itu pasti ada yang punya kepentingan buruk, sehingga terkait dengan generative AI yang kita kedepankan adalah pengunaan genAI yang beretika dan bertanggung jawab untuk keberlanjutan manusia,” bebernya.

Di tempat yang sama, Ainun Na’im selaku Ketua Majelis Wali Amanah Universitas Terbuka menurutkan, GenAI semacam berbagai aplikasi paket pembelajaran mata kuliah yang bisa dikerjakan atau dilaksanakan oleh mahasiswa dengan online.

“Kemudian bisa diikuti dengan tidak hanya tempatnya yang fleksibel, tetapi waktunya juga,” tuturnya dalam kegiatan yang digelar oleh Indonesia Cyber Education Institute (ICE Institute) tersebut.

Baca Juga: Wuih, Perusahaan Ini Integrasikan Teknologi Kecerdasan Buatan ChatGPT di Mobil-Mobilnya

“Ada namanya learning management system, itu yang kemudian bisa merecord bagaimana proses mahasiswa itu belajar, apakah dia mengerjakan tugas-tugasnya, hasilnya bagaimana.”

GenAI, lanjut dia, dapat digunakan oleh dosen untuk membuat silabus.

“Misalnya kita membuat perintah, ‘Buatkan saya silabus mata kuliah kalkulus’ misalnya, nggak ada lima menit keluar sudah. Agenda kuliahnya apa asaja, topiknya apa saja, referensinya apa saja, keluar di situ.”

Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemendikbudristek,Sri Suning Kusumawardani (tengah) bersama narasumber lain dalam seminar internasional dan lokakarya tentang masa depan pembelajaran di era Kecerdasan Buatan Generatif (GenAI), di Yogyakara, Senin (29/7/2024). (Sumber: Kompas.TV/Kurniawan Eka Mulyana)

“Jadi ini akan mempercepat dan meningkatkan efektivitas belajar mengajar, nah apa mrisikonya? Ya kemungkinan menyontek besar,” tambahnya.

Meski demikian, lanjut dia, ada juga alat untuk mendeteksi apakah mahasiswa menyontek saat mengerjakan tugas mereka. Menurut dia, masing-masing universitas maupun berbagai lembaga sudah membuat alat tersebut.

Kegiatan tersebut bekerja sama dengan Universitas Terbuka, Universitas Gadjah Mada (UGM), Asian Development Bank (ADB), Universitas Tsinghua, XuetangX, dan sejumlah institusi lainnya.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak transformatif GenAI pada pendidikan tinggi.

 

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU