Dukung NZE 2060, Universitas Pertamina Gandeng 2 Kampus Jepang Guna Kembangkan Energi Terbarukan
Kampus | 28 Mei 2023, 08:27 WIB
“Ada student exchange dengan Universitas Tokyo dan Kyushu University. Itu explisit mereka sampaikan, hanya memang kita perlu waktu untuk menset-up itu, mudah-mudahan secepat mungkin. Ini adalah langkah pertama dalam konteks R&D,” imbuhnya.
Sementara itu Prof. Tsuji Takeshi menekankan kerja sama pada bidang spesifik carbon neutral untuk pengurangan emisi. Ia mengatakan siap mengajar di Universitas Pertamina sebagai wujud kerjasama.
"Tsuji lab dari University of Tokyo bidang resources engineering siap bertukar dan bertransfer teknologi serta saling belajar dengan Universitas Pertamina. Kami mendorong agar terjadi pertukaran mahasiswa dan dosen, termasuk saya sendiri siap mengajar di Universitas Pertamina. Kami berharap kerja sama yang konkrit dapat segera terealisasi guna mendukung sustainable energy," ujar Prof. Tsuji.
Baca Juga: Sargasum Bisa Diolah jadi Biogas, Pertamina Siap Dukung Inovasi Ciptakan Energi Terbarukan!
Senada dengan Prof. Tsuji, Prof. Dr. Yasuhiro Yamada, Head of Department of Earth Resources Engineering dari Kyushu University juga berharap, di samping riset bersama, ada pertukaran mahasiswa atau tenaga pendidik dari Universitas Indonesia dengan Kyushu University.
"Profesor-profesor kolega kami di Kyushu University berharap di samping riset bersama, juga dilakukan student and faculty exchange. Pertukaran staf dan mahasiswa akan berdampak baik bagi kedua belah pihak. Saat ini cukup banyak mahasiswa Indonesia yang belajar di Kyushu University melalui beasiswa," imbuh Yamada Sensei.
Sementara itu, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso mengatakan kerja sama Universitas Pertamina dengan Universitas Tokyo dan Universitas Kyushu merupakan langkah positif dan bermanfaat bagi korporasi khususnya dalam menjalankan proyek inisiatif transisi energi Pertamina sekaligus mendukung target Pemerintah dalam Net Zero Emission 2060.
“Terobosan di bidang R&D sangat penting bagi program perusahaan, terutama dalam mengimplementasikan dua pilar bisnis menghadapi climate change yakni building new business dan decarbonization,” pungkas Fadjar.
Penulis : Dian Nita Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV