11 Pemain Timnas Singapura Ini Sempat Berlaga di Liga Indonesia
Kompas sport | 9 April 2020, 00:14 WIBKOMPAS.TV - Kehadiran para pemain timnas Singapura sudah tidak asing lagi. Sejak kompetisi Galatama sudah ada pemain negeri jiran Indonesia itu berlaga di Tanah Air.
Salah satunya adalah sosok Fandi Ahmad, yang selepas membela Niac Mitra kemudian bergabung dengan klub Belanda, Groningen.
Baca Juga: Liga 1 Ditangguhkan Karena Wabah Virus Corona, Persija Bayar Gaji Pemainnya 25 Persen
Salah satu penyebab para pemain Singapura bermain di Liga Indonesia, karena Liga Singapura idak seketat kompetisi di Indonesia.
Musim ini saja, Liga Singapura yang kini bernama Singapore Premier League hanya memiliki sembilan klub.
Baca Juga: PSSI Siapkan Opsi Jika Liga 1 dan Liga 2 Dihentikan
Eksodus para pemain timnas Singapura untuk bermain di Indonesia kebanyakan terjadi setelah The Lions menjuarai Piala AFF 2004 dan 2007.
Berikut ini adalah 11 pemain timnas Singapura yang sempat memperkuat klub Indonesia.
1. Fandi Ahmad
Semasa bermain, Fandi Ahmad merupakan bakat cemerlang Singapura. Sempat dilirik Ajax Amsterdam dan klub Swiss, Young Boys, Fandi memilih bergabung dengan klub Galatama Niac Mitra pada 1982.
Dia pun menjadi andalan klub tersebut dan mampu mencetak 13 gol di musim 1982/1983. Fandi pun berperan dalam keberhasilan Niac Mitra mempertahankan gelar juara Galatama.
Hanya setahun di Niac, Fandi kemudian bergabung dengan Groningen. Setelah pensiun sebagai pemain, Fandi sempat kembali ke Indonesia dan melatih Pelita Jaya pada periode 2006 hingga 2010.
2. David Lee
Kiper tangguh Singapura, David Lee juga pernah berkarier di Indonesia. Bersama Fandi Ahmad, dia bergabung dengan Niac Mitra juga pada tahun 1982.
Pria yang memperkuat timnas Singapura sebanyak 105 laga itu, menjadi palang pintu klub Surabaya tersebut saat merebut gelar juara Galatama 1982/1983.
3. Ahmad Latiff Kamarudin
Persikabo Kabupaten Bogor sempat mendatangkan penyerang andalan timnas Singapura Ahmad Latiff Khamarudin pada Divisi Utama Liga Indonesia (Ligina) 2000/2001.
Latiff didatangkan dari Geylang United. Bersama Persikabo dia mampu mencetak 7 gol dari 27 pertandingan. Sayang, Persikabo kemudian terdegradasi karena jadi juru kunci wilayah barat.
Pemain yang kala itu dikenal suka mewarnai rambutnya tersebut, memilih hengkang ke klub Hong Kong Happy Valley sebelum kemudian kembali ke Singapura untuk membela Singapore Armed Forces pada 2002.
4. Noh Alam Shah
Noh Alam Shah bergabung dengan Arema Malang pada 2009 dari Tampines Rovers. Pemain yang akrab disapa Along itu merupakan bagian dari timnas Singapura saat juara Piala AFF 2004 dan 2005.
Di Arema, Along langsung menjadi idola Aremania. Selain jago mencetak gol, Along juga memiliki tempramen yang tinggi. Dia pun beberapa kali di usir wasit atas permainan keras yang kerap dilakukannya.
Along membawa Arema juga Indonesia Super League (ISL) 2009/2010. Dia hengkang dari Arema pada 2012 dan sempat bergabung dengan Persib Bandung dan PSS Sleman.
5. Muhammad Ridhuan
Muhammad Ridhuan bergabung dengan Arema bersama Noh Alam Shah pada 2009. Ridhuan dikenal memiliki daya dobrak dan kelincahan dari sektor sayap.
Dari umpan-umpannya para pemain Arema bisa mencetak gol. Ridhuan pun tak jarang membuat gol. Dia juga ikut membawa Singo Edan juara ISL 2009/2010.
Setelah membela Arema, Ridhuan juga sempat bergabung dengan Persisam Putra Samarinda dan Borneo FC pada 2018 lalu.
6. Baihakki Khaizan
Bek tangguh timnas Singapura ini bergabung dengan Persija Jakarta pada 2009. Dia pun menjadi andalan Macan Kemayoran di lini pertahanan.
Sosoknya paling diingat kala mencederai Boaz Solossa pada leg pertama final Piala AFF 2004.
Dia pun membawa negaranya menjuarai Piala AFF usai mengalahkan Indonesia dengan agregat 5-2. Setelah Persija, Baihakki juga memperkuat Persib Bandung dan Medan Chiefs.
7. Fahrudin Mustafic
Mantan gelandang bertahan timnas Singapura ini bergabung dengan Persija Jakarta pada 2009, bersama Baihakki Khaizan. Dia hanya semusim bersama Macan Kemayoran.
Pemain yang memiliki darah Serbia itu kemudian bergabung dengan Persela Lamongan, sebelum kembali ke Singapura untuk memperkuat Tampines Rovers pada 2011.
8. Agu Casmir
Sosok ini sempat bermasalah dengan Persija Jakarta karena memilih kabur setelah menerima uang panjar pada 2006. Uniknya, pemain timnas Singapura itu kemudian bergabung dengan Macan Kemayoran di 2010.
Berduet dengan Aliyudin dan Greg Nwokolo di ISL 2010/2011, Agu Casmir mampu membuat 7 gol untuk Persija.
Namun, hanya semusim dengan klub Ibu Kota, Agu Casmir kemudian hengkang. Dia sempat memperkuat Persebaya Surabaya pada 2013.
9. Itimi Dickson
Itimi Dickson sempat memperkuat Persitara Jakarta Utara pada 2007. Kala itu, dia berhasil membawa Laskar Si Pitung bertahan di Divisi Utama Ligina pada akhir musim 2007/2008. Dia membela Peristara hingga 2009.
10. Precious Emuejeraye
Bek tangguh timnas Singapura yang memiliki darah Nigeria ini bergabung dengan Sriwijaya FC pada 2009. Dia turut membawa Laskar Wong Kito juara Piala Indonesia 2010.
Setelahnya Precious memperkuat Persija Jakarta, Pesiba Balikpapan dan Persidafon Dafansoro, sebelum kemudian hengkang ke Home United.
11. Khairul Amri
Khairul Amri bergabung dengan Persiba Balikpapan pada 2010 dari Tampines Rovers. Dengan Persiba dia menjadi sosok andalan untuk menjebol gawang lawan.
Khairul Amri sukses membukukan 29 gol dari 28 pertandingan. Sayang, dia kemudian mengalami cedera otot parah, yang membuat Persiba memutuskan melepasnya.
Penulis : Haryo-Jati
Sumber : Kompas TV