Mengenal Radomir Antic, Sosok Yang Pernah Latih Tiga Klub Besar Spanyol
Kompas sport | 8 April 2020, 00:53 WIBKOMPAS.TV - Pelatih veteran Radomir Antic meninggal dunia pada usia 71 tahun di Madrid, Spanyol, Selasa (7/4/2020) dini hari WIB.
Meski berasal dari Serbia, Antic menghabiskan karier kepelatihannya lebih banyak di Spanyol.
Dia juga menjadi satu-satunya pelatih yang pernah menangani tiga klub besar La Liga, Real Madrid, Atletico Madrid dan Barcelona.
Antic memulai karier sepak bolanya sebagai pemain pada 1967. Saat itu, dia membela klub lokal Serbia yang saat itu masih bernama Yugoslavia, Sloboda Uzice.
Baca Juga: Luton Town Berduka atas Meninggalnya Radomir Antic, Keduanya Ternyata Miliki Hubungan
Setelah itu, dia memperkuat Partizan, Fenerbahce, Real Zaragoza dan mengakhiri kariernya bersama Luton Town.
Antic memulai kariernya sebagai pelatih di Real Zaragoza pada 1988, setelah sebelumnya menjadi asisten pelatih dengan Partizan.
Dengan Zaragoza, Antic membuat klub yang sebelumnya berjuang keluar dari zona degradasi menjadi tim yang patut diperhitungkan.
Dia juga memberikan kesempatan bagi kiper legendaris Paraguay, Jose Luis Chilavert merasakan atmosfer sepak bola Eropa.
Baca Juga: Mantan Pelatih Real Madrid, Barcelona dan Atletico Madrid, Radomir Antic Meninggal
Di musim perdananya, Zaragoza mampu bangkit dan menduduki posisi kelima klasemen setelah di awal musim berkutat di zona degradasi.
Zaragoza pun lolos ke Piala UEFA. Dua musim dengan Los Manos, Antic kemudian menangani Madrid pada pertengahan musim 1990/1991.
Kala itu, dia menggantikan Alfredo Di Stefano yang kesulitan meraih konsistensi.
Antic pun menjadi pelatih ketiga Madrid di musim tersebut setelah Toshack dan Di Stefano.
Meski di tengah kesulitan yang ada, dia mampu membawa Madrid menduduki posisi ketiga klasemen akhir.
Di Madrid pula dia memoles Fernando Hierro yang sebelumnya bek, bermain lebih ke tengah dan menjadi pemain yang lapar gol.
Baca Juga: Inginkan Neymar, Barcelona Tawarkan Griezmann Sebagai Bagian Pembelian
Terbukti di musim berikutnya, Hierro bisa mencetak 21 gol meski bukan penyerang. Sayangnya, Antic kemudian dipecat di tengah musim 1991/1992.
Padahal kala itu, Madrid tengah memuncaki klasemen La Liga dengan keunggulan 7 poin.
Setelah sempat melatih Real Oviedo selama tiga musim, Antic ditunjuk menangani Atletico pada musim panas 1995.
Kala itu, dirinya mendatangkan Milinko Pantic, Luboslav Penev, Jose Molina dan Santi Denia yang kemudian menjadi pilar tim.
Hasilnya Atletico meraih dua gelar di musim tersebut, yaitu La Liga dan Copa del Rey. Sayang di musim berikutnya posisi Atletico terus menurun.
Baca Juga: Eduardo Camavinga, Sosok Paul Pogba Baru yang Diincar Real Madrid
Setelah menduduki peringkat kelima di musim 1996/97, Los Colchoneros hanya menempati posisi ketujuh di musim berikutnya.
Padahal di musim terakhirnya, dia mendatangkan pemain berkualitas seperti Christian Vieri dan Juninho Paulista.
Dia pun dipect pada musim panas 1998 dan digantikan Arrigo Sacchi. Antic kembali ke Atletico pada 1999, setelah Sacchi dipecat.
Kala itu dia membawa Atletico ke posisi 13 klasemen akhir. Namun, Jose Mari dkk mampu mencapai final Copa del Rey.
Sayang mereka takluk dari Valencia 0-3. Antic lagi-lagi dilepas di akhir musim digantikan Claudio Ranieri.
Baca Juga: Jelang Atletico Madrid vs Liverpool, Simeone: Saya Hanya Lihat Optimisme
Antic akhirnya menangani Atletico untuk ketiga kalinya pada Februari 2000. Saat itu, dia menggantikan Ranieri yang diberhentikan.
Meski memiliki Jimmy Floyd Hasselbaink yang menjadi El Pichichi (Top Skor), Atletico terdegradasi karena hanya berada di posisi ke-19.
Mereka juga kembali ke final Copa del Rey, tetapi kembali kalah kali ini dari Espanyol dengan skor 1-2.
Dia pun kembali berpisah dari klub Ibu Kota Spanyol itu di akhir musim untuk bergabung dengan Real Oviedo.
Kali ini tangan dinginnya gagal membawa Oviedo meraih hasil apik dan dipecat setelah klub itu terdegradasi.
Antic akhirnya menjadi pembesut Barcelona pada Januari 2003, menggantikan Louis van Gaal.
Baca Juga: Messi Ungkap Pemain Barcelona Setuju Gajinya Dipotong 70 Persen
Kala itu, Barca tengah terpuruk di posisi ke-15 klasemen sementara. Dia pun melakukan terobosan bagi Blaugrana.
Dia memberikan kesempatan bagi Victor Valdes dan Andres Iniesta di tim utama. Keduanya pun kemudian menjadi andalan Barcelona di masa-masa berikutnya.
Klub Katalan itu pun mengakhiri musim di posisi keenam klasemen sementara. Meski memberikan peningkatan pesat bagi Barcelona, kontrak Antic tak diperpanjang.
Presiden anyar Barcelona, Joan Laporta telah memilih Frank Rijkaard sebagai pelatih di musim berikutnya.
Setelahnya dia sempat menangani Celta Vigo dan timnas Serbia. Antic pun membawa negaranya bermain di Piala Dunia 2010.
Pada 2012, untuk pertama kalinya dia melatih di luar Eropa dengan menangani klub China Shandong Luneng dan kemudian Hebei Zhongji, yang menjadi tim terakhirnya.
Penulis : Haryo-Jati
Sumber : Kompas TV