Tanggapi Seruan #KluivertOut, Erick: Ada Orkestrasi Buzzer, Sepak Bola Kita Nggak Sehat
Sepak bola | 9 Januari 2025, 22:33 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum PSSI Erick Thohir meminta publik memberi kesempatan bagi Patrick Kluivert untuk memimpin Timnas Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Erick seiring munculnya seruan penolakan terhadap ikon Timnas Belanda tersebut.
"Harus diberi kesempatan karena ini kan pilihan yang sudah kita ambil, dan kita coba dengan kalkulasi yang baik," kata Erick dalam program "ROSI" Kompas TV, Kamis malam (9/1/2025).
Sebagian kalangan menanggapi dengan pesimistis kedatangan Kluivert dengan mencuitkan tagar #KluivertOut usai pengumuman PSSI pada Rabu (8/1).
Erick menilai banyak seruan-seruan negatif di sepakbola Indonesia belakangan ini.
Baca Juga: Erick Sebut Alex Pastoor dan Denny Landzaat Belum Teken Kontrak Jadi Asisten Kluivert
Bahkan, Erick menuduh terdapat pengerahan pendengung alias buzzer saat Shin Tae-yong dikritik.
Namun, Erick mengaku enggan membicarakannya lebih jauh karena memilih menatap masa depan.
"Sepakbola kita nggak sehat, kenapa? Coach Justin yang saya rasa pro-STY yang sangat profesional, ketika di ujung ada kritik, di-buzzer habis. Ada yang kritik ini di-doxxing abis sampai rumahnya," kata Erick.
"Ada yang spontan, tapi ada yang diorkestrasi. Saya nggak mau buka-buka seperti itu lah, yang ini sudah masa lalu, kita bicarakan masa depan," ujarnya.
Erick Thohir mengajak publik untuk mendukung Timnas Indonesia secara proporsional.
Sehingga, Kluivert perlu diberi kesempatan untuk menunjukkan kapasitasnya.
Erick menegaskan, pengkultusan individu harus ditinggalkan karena sepakbola adalah permainan kolektif.
Terkait rekam jejak Kluivert, Erick menyebut tidak ragu dengan kapasitas sang pelatih.
Erick mencontohkan kesuksesan Zinedine Zidane yang sukses bersama Real Madrid kendati baru pertama kali menjadi pelatih kepala tim inti.
"Ayo dong suporter sepakbola ini melihat secara proporsional, jangan sekarang ada gerakan menghancurkan tim nasional. Ini tim kita, kok dipecah-belah antara diaspora dan pemain Indonesia, yang di sini katanya di-value yang di sini enggak. Nggak usah, di sini sudah Merah Putih semua," kata Erick.
"Banyak pelatih yang sukses, tidak punya rekam jejak yang bagus jadi sukses. Zidane? Pemain legenda jadi sukses di Madrid," katanya.
Baca Juga: Soal Pergantian Pelatih Timnas dan Isu Mafia Bola, Komisi V DPR Jadwalkan Bertemu Menpora dan PSSI
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV