> >

Kepemimpinan Wasit Ahmed Al Kaf Dipertanyakan, PSSI Kirim Surat Protes ke AFC

Sepak bola | 11 Oktober 2024, 17:34 WIB
 Wasit Ahmed Al Kaf, kiri, berdiskusi dengan kiper Selandia Baru Michael Woud selama pertandingan babak 16 besar antara Kolombia dan Selandia Baru di Piala Dunia U20 di Lodz, Polandia, Minggu, 2 Juni 2019. (Sumber: AP Photo/Czarek Sokolowski)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia antara Indonesia dan Bahrain yang berakhir imbang 2-2 pada Kamis (10/10/2024) di Stadion Nasional Bahrain, Riffa, menyisakan polemik terkait kepemimpinan wasit. PSSI pun berencana mengajukan surat protes resmi kepada Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) akibat keputusan wasit Ahmed Alkaf yang dinilai tidak adil.

PSSI melalui anggota Komite Eksekutif, Arya Sinulingga, mengonfirmasi bahwa mereka akan mengajukan protes resmi. 

"Ya, kita kirim surat protes. Kita sangat kecewa dengan kepemimpinan wasit. Seperti menambah waktu sampai Bahrain menciptakan gol," ujarnya dikutip dari laman resmi PSSI.

Sementara pengamat sepak bola, Ronny Pangemanan, juga mengkritik keras keputusan wasit, terutama terkait waktu tambahan yang diberikan pada pertandingan tersebut. 

"Terutama bagaimana wasit melihat itu di babak kedua ya, ada masa injury time, dan ketentuannya terjadi di 90+6. Kalau dia melewatkan itu sampai di 90+7 mungkin masih diterima. Tapi kalau sudah lewat 3 menit pun ini akan menjadi pertanyaan besar. Sepertinya Ahmed Al Kaf ini menunggu saat-saat yang pas sampai tuan rumah bisa mencetak gol, sehingga dia tidak melihat lagi untuk menanyakan ke VAR apakah gol itu offside atau tidak," kata Ronny dalam program Kompas Petang, Jumat (11/10/2024).

"Sekedar untuk bertanya, tapi dia tidak bertanya lagi. Ketika bola datang ke tengah, langsung ditiup setelah ada kick off sana, pertandingan selesai. Mestinya kan dia harus bisa bertanya di sini. Tapi ya itu sudah lewat, dan memang tiga menit ini terasa sangat panjang. "

"Kalau tidak ada gol dari Bahrain, mungkin dia akan tambah sampai 10 menit, itu pasti akan terjadi. Dia akan menunggu ini. Sehingga ini perlu, saya pikir, bagi PSSI melihat dan menanyakan ini," ujarnya.

Sebelumnya, kritik juga datang dari pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY), yang menganggap kepemimpinan wasit sangat bias dan memalukan. 

STY menyebut keputusan wasit tersebut merugikan Indonesia, terutama dengan gol penyeimbang Bahrain yang terjadi pada waktu tambahan yang melebihi batas.

Baca Juga: Erick Thohir Apresiasi Perjuangan Timnas, Fokus Tatap Laga Lawan China

Perlunya Keadilan dalam Pemilihan Wasit

Ronny Pangemanan menilai, selain kepemimpinan yang dipertanyakan, pemilihan wasit juga harus menjadi perhatian. 

Ahmed Al Kaf, wasit yang memimpin pertandingan ini, berasal dari Oman, negara tetangga Bahrain di kawasan Asia Barat. Menurut Ronny, hal ini bisa menimbulkan potensi konflik kepentingan.

"Kalau menurut saya, jadi tidak boleh. Mungkin bisa memimpin di sana wasit dari Korea, Asia Timur, atau dari Uzbekistan, Kyrgyzstan, atau dari India, sehingga tidak punya kepentingan sama sekali. Sama halnya kalau Indonesia main, tidak boleh dipimpin oleh wasit-wasit dari Asia Tenggara," jelasnya.

"Tapi ini kan dipilih selalu dengan wasit yang secara tidak langsung ya, pasti akan lebih memihak Bahrain seperti yang dilakukan oleh Ahmed Al Kaf ini, dengan banyak hal-hal janggal yang terlihat tadi."

"Pantas juga kalau STY mengatakan bahwa ini bias, sangat memalukan kepemimpinan wasit," kata pria yang akrab disapa Bung Ropan itu.

Timnas Indonesia dijadwalkan akan melawan China pada Selasa (15/10/2024) di Qingdao pada jam 19.00 WIB.

Saat ini Indonesia berada di posisi kelima klasemen dengan raihan 3 poin dari tiga kali hasil imbang.

Sementara China berada di posisi terbawah dengan belum meraih poin usai menelan kekalahan di tiga laga awal. 

Baca Juga: Keputusan Wasit Ahmed di Laga Timnas Vs Bahrain Dinilai Kontroversial, Ini Kata Pengamat Sepak Bola

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU