Timnas Indonesia Antisipasi Faktor Non-Teknis saat Lawan Bahrain, Ada Ancaman Laser Suporter Lawan
Sepak bola | 10 Oktober 2024, 18:32 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji, mengungkapkan bahwa Timnas Indonesia sudah mengantisipasi berbagai faktor non-teknis jelang menghadapi Bahrain di pertandingan babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Seperti diketahui, Timnas Indonesia akan melawan tuan rumah Bahrain di Stadion Nasional Bahrain, Riffa, Kamis (10/10/2024) malam.
Jelang laga tersebut, Bahrain mendapatkan sanksi FIFA terkait tindakan suporter mereka ketika menghadapi Jepang bulan lalu.
Dalam pertandingan tersebut, para suporter Bahrain menyalakan laser dan tertangkap menghina lagu kebangsaan.
Ancaman laser itu, kata Sumardji, juga menjadi perhatian bagi Timnas Indonesia jelang lawan Bahrain.
"Itu memang menjadi catatan. Saat pertemuan kemarin, kami sudah menyampaikan kepada Timnas Bahrain bahwa kejadian seperti di pertandingan melawan Jepang tidak boleh terulang lagi malam ini melawan Indonesia. Kalau itu terjadi, sanksinya akan berat," kata Sumardji saat dihubungi dalam program Kompas Petang, Kamis.
"Dari awal kedatangan, kami sudah mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang tidak sportif, termasuk ancaman laser. Jika terjadi, para pemain harus tetap tenang dan menahan diri. Kami akan protes sesuai aturan yang ada," ujarnya.
Pertandingan antara Bahrain vs Indonesia nanti akan dipimpin wasit Ahmed Al-Kaf asal Oman. Al-Kaf sendiri wasit senior yang dimiliki AFC.
Namun dengan latar belakangnya yang juga berasal dari Timur Tengah, tentu bisa saja memberikan keputusan yang merugikan bagi Timnas Indonesia.
Baca Juga: Pelatih Shin Tae Yong Optimistis Timnas Indonesia Menang Lawan Bahrain
"Ya, dari kemarin sudah disampaikan. Itu menjadi perhatian kami karena keputusan wasit bisa memprovokasi pemain. Namun, kita harus percaya pada wasit yang ditugaskan oleh AFC," kata Sumardji.
"Jika ada keputusan yang tidak fair, kami pasti akan melakukan protes, baik biasa maupun keras."
Sumardji pun meminta para pemain untuk tidak terprovokasi jika ada keputusan yang merugikan dan berharap kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes, bisa memimpin rekan-rekannya dan mendinginkan situasi di atas lapangan.
"Kami selalu ingatkan pemain untuk tidak terpancing oleh keputusan yang kurang fair. Kapten Tim saja yang boleh protes di lapangan, dan Jay (Idzes) harus bisa mendinginkan situasi jika terjadi provokasi," tutur Sumardji.
Sumardji juga menambahkan bahwa Timnas Indonesia sudah menganalisa permainan Bahrain, termasuk strategi pemain yang suka mengulur-ulur waktu.
Timnas Indonesia saat ini menempati posisi keempat klasemen Grup C dengan perolehan dua poin dari dua pertandingan.
Indonesia berhasil meraih dua hasil imbang sebelumnya, yakni 1-1 melawan Arab Saudi di Jeddah dan 0-0 saat menjamu Australia di Jakarta.
Hasil ini membuat peluang Tim Garuda masih terbuka untuk melaju lebih jauh, meski tantangan di depan semakin berat.
Setelah melawan Bahrain di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Tim Garuda selanjutnya akan menghadapi tantangan lain melawan China di Qingdao pada 15 Oktober 2024 mendatang.
Baca Juga: Persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Simak Head to Head Timnas Indonesia vs Bahrain
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV