> >

Timnas Indonesia vs Bahrain, Misi Garuda Hapus Memori Kelam 0-10

Sepak bola | 7 Oktober 2024, 12:26 WIB
Pemain Timnas Bahrain, Dhia (kiri), berduel dengan gelandang Timnas Indonesia, Diego Michiels, dalam laga Kualifikasi Grup E Piala Dunia 2014 di Stadion Nasional Bahrain, Riffaa, Bahrain, Rabu (29/2/2012). Bahrain menang 10-0. (Sumber: Bolasport.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Timnas Indonesia dijadwalkan menjalani pertandingan ketiga Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia kontra Bahrain pada Kamis (10/10/2024). 

Duel Indonesia vs Bahrain ini bakal berlangsung di Stadion Nasional Bahrain, Riffa, Bahrain. 

Laga ini akan sangat krusial bagi kedua tim yang berjuang lolos ke Piala Dunia 2026. 

Untuk sementara, Indonesia berada di posisi ketiga klasemen dengan raihan 2 poin. Bahrain berada satu tingkat di atas Indonesia dengan keunggulan 1 angka saja. 

Ini menjadi kesempatan Indonesia untuk meraih poin penuh dan menjaga asa finis di posisi empat besar klasemen Grup C. 

Baca Juga: Timnas Indonesia Hadapi Tantangan Jet Lag jelang Laga Kualifikasi Piala Dunia di Bahrain

Meski demikian, Timnas Indonesia masih dihantui memori tragis saat terakhir kali melawat ke Stadion Nasional Bahrain pada 29 Februari 2012.

Dalam pertandingan Grup E putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2014 itu, skuad Garuda menelan kekalahan telak 0-10. 

Ini menjadi rekor kekalahan terbesar sepanjang sejarah, yang dialami Timnas Indonesia. 

Jelang pertandingan tersebut, Indonesia telah kalah dalam semua pertandingan di babak grup kualifikasi dan kebobolan 16 gol.

Terlebih, saat itu PSSI tengah mengalami konflik internal yang menyebabkan dualisme kompetisi; Liga Super Indonesia dan Liga Premier Indonesia. 

Baca Juga: Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Timnas vs Bahrain, Witan & Maarten Paes Segera Pulih

Timnas Indonesia yang saat itu dilatih Aji Santoso, mengawali pertandingan dengan buruk. Kiper Syamsidar mendapat kartu merah ketika laga baru berjalan tiga menit. 

Dalam laga itu, Bahrain mendapatkan total empat hadiah penalti, tiga di antaranya terjadi pada babak pertama. Meski demikian, kiper pengganti Andi Muhammad Guntur sukses membuat dua penyelamatan penalti. 

Hasil pertandingan yang mengejutkan ini membuat FIFA membuka penyelidikan khusus. Pasalnya, sebelum laga dimulai, Bahrain membutuhkan 9 gol untuk melewati Qatar dan memastikan lolos ke babak berikutnya. 

Mereka juga butuh Qatar untuk kalah dalam pertandingan berikutnya melawan Iran. Namun, Bahrain tetap gagal lolos, lantaran Qatar mampu bermain imbang 2-2 kontra Iran. 

Baca Juga: Kata Erick Thohir usai Hilgers-Reijnders Gabung Timnas Indonesia, Target Poin di Bahrain dan China

Terlepas dari itu, manajer Timnas Indonesia, Sumardji, menyebut skuad Garuda kini sudah sangat berbeda. Dia menganggap hasil 12 tahun silam tersebut sudah tidak relevan. 

"Tetapi ingat timnas kita ini sudah berbeda tidak seperti timnas jaman-jaman ya yang era-era dulu sekarang ini sudah berubah ya," ujar Sumardji, dikutip dari Tribunnews.com

"Silakan saja menganggap remeh, malah senang, kami dianggap remeh, nanti kita buktikan di sana," paparnya.

 

Penulis : Gilang Romadhan Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/Telegraph/Tribunnews.com


TERBARU