> >

Perasaan Campur Aduk Gregoria Mariska usai Raih Medali Perunggu Olimpiade Paris 2024

Badminton | 5 Agustus 2024, 12:37 WIB
Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung merayakan kemenangannya atas pebulu tangkis Ceko Tereza Svabikova dalam pertandingan babak penyisihan grup bulu tangkis tunggal putri Olimpiade Musim Panas 2024 di Porte de la Chapelle Arena, Rabu, 31 Juli 2024, di Paris, Prancis. (Sumber: AP Photo/Dita Alangkara)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung mengaku bingung harus bereaksi seperti apa setelah mendapatkan medali perunggu Olimpiade Paris 2024. 

Gregoria dipastikan mendapatkan medali perunggu setelah Carolina Marin (Spanyol) mundur dari kompetisi, karena mengalami cedera lutut dalam laga semifinal kontra Hi Bingjiao (China), Minggu (4/8/2024) di Chapelle Arena. 

Sejatinya, Marin sempat unggul pada gim pertama dan memimpin 10-8 kala mengalami cedera yang memaksanya retired atau mundur. 

Baca Juga: Gregoria Akui Keunggulan An Se-young: Bersyukur Bisa Bertanding Sejauh Ini

Cedera tersebut juga memaksa Marin mundur dari laga perebutan medali perunggu kontra Gregoria. Alhasil, medali perunggu didapatkan Gregoria tanpa harus bermain. 

Meski demikian, Gregoria mengungkapkan perasaan campur aduk mendapatkan medali perunggu di atas penderitaan orang lain. 

"Pastinya ini bukan cara mendapatkan medali yang saya mau, sedih juga melihat (Carolina) Marin dalam kondisi seperti itu, mengalami cedera lagi," kata Jorji, sapaan akrab Gregoria, dikutip keterangan dari PBSI via Kompas.com. 

"Bingung ya, salah banget saya happy dengan penderitaan orang lain. Ini musibah untuk Marin, tetapi saya bingung bereaksi saja, kayak tidak mau ini terjadi."

"Jujur banget saya bersyukur medalinya, tetapi bukan happy," ujarnya. 

Baca Juga: Ini Catatan PBSI Usai Tak Ada Medali Emas Bulu Tangkis Indonesia di Olimpiade Paris 2024

Terlepas dari itu, Gregoria menjadi tunggal putri pertama Indonesia dalam 16 tahun terakhir yang berhasil membawa pulang medali Olimpiade. 

Sebelum Gregoria, tunggal putri terakhir Indonesia yang mampu meraih medali Olimpiade adalah Maria Kristin Yulianti pada Olimpiade Beijing 2008. 

Penulis : Gilang Romadhan Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/Kompas.com


TERBARU