> >

Olimpiade 2024: Jonatan Christie Dapat Jadwal Tak Adil, PBSI Protes ke BWF

Badminton | 17 Juli 2024, 15:30 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie saat melawan pebulu tangkis China Li Shi Feng dalam final Piala Thomas 2024 di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, China, Minggu (5/5/2024). (Sumber: Kompas.tv/Ant/Galih Pradipta)

JAKARTA, KOMPAS.TV - PBSI melayangkan protes resmi ke BWF terkait Jonatan Christie yang mendapatkan jadwal tidak adil dalam pertandingan fase grup bulu tangkis Olimpiade Paris 2024.

Protes tersebut disampaikan melalui Kepala Bidang Hubungan Luar Negeri PP PBSI Bambang Roedyanto dan telah diterima oleh BWF.

PBSI merasa, sebagai unggulan ketiga tunggal putra, Jojo, sapaan akrab Jonatan, tidak mendapatkan keuntungan dibandingkan pemain Denmark Anders Antonsen yang menjadi unggulan keempat.

Dalam Olimpiade Paris 2024, Jonatan bakal berlaga di Grup L dan harus bermain tiga kali di fase grup. Setelah itu, Jojo harus kembali bermain lagi di babak 16 besar. 

Namun keuntungan didapatkan Antonsen yang di Grup E hanya bermain dua kali di fase grup karena cuma diisi tiga pemain. Tak hanya itu, Antonsen juga mendapatkan bye atau lolos otomatis pada babak 16 besar sehingga langsung bermain di perempat final.

"Dengan kata lain, Jojo harus bertanding 7 kali jika sampai ke final, sementara Antonsen hanya 5 kali saja," tulis PBSI dalam pernyataannya, Rabu (17/7/2024).

Dikarenakan sistem tersebut sudsh berjalan, PBSI mau tidak mau menerima hal itu, tetapi meminta BWF untuk mengatur jadwal agar Jojo tidak mendapatkan jadwal pertandingan yang terlalu padat.

"Namun karena sistem ini telah berjalan, PBSI meminta supaya BWF mengatur jadwal pertandingan yang pas supaya waktu antаrреrtаndіngаn yang harus dilalui Jojo tidak terlalu padat," lanjut PBSI.

Baca Juga: Olimpiade Paris 2024: Tunggal Putra Matangkan Strategi, Jojo-Ginting Harus Punya Fisik Prima

PBSI juga mendesak agar ke depannya BWF tidak lagi menggunakan sistem pertandingan yang tidak adil bagi sejumlah pemain seperti ini.

"PBSI juga menyarankan supaya penggunaan sistem pertandingan yang tidak adil seperti ini tidak dipakai lagi pada turnamen-turnamen selanjutnya," tegas PBSI.

BWF pun telah merespons protes dari PBSI ini dan telah berjanji untuk mengatur jadwal pertandingan pemain di Grup L.

"Dalam surat elektronik yang diterima PBSI, BWF telah memberikan jawaban bahwa kondisi yang tidak menguntungkan Jojo ini merupakan hasil drawing. Tapi mereka berjanji akan melakukan evaluasi soal drawing ini," ungkap PBSI.

"BWF juga berjanji untuk mengatur jadwal yang pas antarpertandingan. Hal ini agar para pemain di Grup L mendapatkan istirahat yang cukup," demikian pernyataan tersebut.

Pada ajang bulu tangkis Olimpiade 2024 mendatang, Jonatan Christie tergabung di Grup L bersama Lakshya Sen (India), Kevin Cordon (Guatemala) dan Julien Carraggi (Belgia).

Sementara itu satu wakil tunggal putra Indonesia lainnya, Anthony Sinisuka Ginting, berada di Grup H dengan wakil tuan rumah Toma Jr. Popov dan Howard Shu dari Amerika Serikat. 

Baca Juga: Drawing Bulu Tangkis Olimpiade 2024 Paris Tunggal Putra, Siapa Lawan Jojo dan Ginting?

 

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU