Erick Thohir Akui Bangga dengan Penampilan Timnas Meski Tiket Olimpiade Tertunda
Sepak bola | 30 April 2024, 09:54 WIB
JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir, mengatakan puas dengan pencapaian tim nasional Indonesia U-23 yang telah menembus semifinal Piala Asia U23 2024, walaupun tiket menuju Olimpiade tertunda karena kalah dari Uzbekistan.
Ia membeberkan bahwa dirinya menyaksikan skuad Garuda Muda telah berjuang keras atau berusaha maksimal untuk menembus final dalam pertandingan semifinal melawan Uzbekistan, Senin (29/4) malam di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, tetapi harus mengakui keunggulan tim tersebut dengan skor 0-2.
"Saya menjadi saksi bahwa para pemain punya semangat tinggi untuk menang dan menembus final, namun Uzbekistan tim yang tangguh. Saya puas dengan timnas dan bangga karena sepakbola telah menyatukan Indonesia," kata Erick dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Jakarta, Selasa.
Baca Juga: Rafael Struick Jadi Idola, sang Bunda Noraly Soedito Ikut Jadi Sorotan
Erick tetap mengapresiasi pelatih, pemain, dan ofisial, karena telah mengharumkan nama Indonesia sebagai debutan yang lolos ke semifinal dan meminta para pemain tak putus semangat karena tiket ke Olimpiade Paris 2024 masih terbuka.
Menurut dia, timnas harus kembali memperlihatkan kekuatan mental dalam laga perebutan posisi ketiga di Piala Asia U23, sehingga tiket otomatis tampil di Olimpiade Paris 2024 bisa digenggam.
"Terima kasih kepada seluruh pemain, pelatih, para ofisial, dan pendukung Indonesia yang hadir langsung, maupun yang nonton dari Tanah Air," ujar dia.
Indonesia menghadapi perlawanan berbeda saat bersua dengan Uzbekistan. Juara tahun 2018 dan empat kali semifinalis itu menekan Indonesia sejak awal laga.
Namun, kuatnya barisan pertahanan yang dikendalikan kapten, Rizki Ridho, membuat babak pertama berakhir dengan skor kaca mata alias 0-0.
Bahkan, Indonesia sempat mencetak gol di menit ke-61, melalui Muhammad Ferrari, tetapi dianulir wasit setelah melihat tayangan video assistant referee (VAR), karena Ramadhan Sananta yang berdiri offside.
Setelah gol dianulir, Timnas Indonesia U23 justru harus kebobolan selang tujuh menit setelahnya, yaitu menit ke-68 lewat tendangan Khusain Norchaev.
Petaka berlanjut, kali ini Rizky Ridho harus diusir dari lapangan karena terkena kartu merah pada menit ke-84.
Satu menit setelahnya, Indonesia kembali menelan pil pahit karena skor kekalahan bertambah jadi 0-2, karena gol bunuh bunuh diri Pratama Arhan.
Dalam pertandingan itu, kepemimpinan wasit Shen Yinhao dan wasit VAR Sivakorn Pu-udom menuai kritik dan hujatan dari banyak pihak, karena sejumlah keputusan dinilai sangat merugikan Indonesia, khususnya saat memberikan kartu merah kepada Rizky Ridho.
Meski gagal ke final, Indonesia masih memiliki kans untuk tampil di final melalui perebutan tempat ketiga melawan Irak.
Jika Indonesia menang, maka tiket otomatis ke Olimpiade pada 26 Juli - 11 Agustus nanti sudah dalam genggaman.
Baca Juga: 7 Rekor yang Dibuat Timnas Indonesia di Piala Asia U23, Tim Pertama yang Bobol Korea Selatan 13 Kali
Namun, bila tetap kalah kesempatan terakhir juga masih ada. Timnas Indonesia akan melakoni jalur playoff antar konfederasi melawan wakil dari benua Afrika, yaitu Guinea U23 yang dijadwalkan pada 9 Mei mendatang.
Pemenang playoff itu akan meraih tiket untuk berada di panggung pesta olahraga atau multievent terbesar di dunia. Tetapi jika kalah, maka harapan Indonesia untuk tampil sudah tertutup rapat.
Penulis : Ade Indra Kusuma Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV