All England 2024: Fajar/Rian Tak Terbebani meski Bertatus Juara Bertahan
Badminton | 12 Maret 2024, 18:35 WIB
BIRMINGHAM, KOMPAS.TV - Ganda putra terbaik Indonesia saat ini, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, mengaku tak merasa terbebani menjelang tampil di turnamen bulu tangkis All England 2024, meski berstatus sebagai juara bertahan.
Fajar/Rian yang pada pekan lalu tersingkir di babak perempat final French Open 2024, mengatakan akan berusahan tampil maksimal.
“Magis dan atmosfer All England memang berbeda, tadi saat coba lapangan langsung terasa. Apalagi dengan warna karpet abu-abu, pertama kali ini agak aneh, mungkin karena belum terbiasa,” ucap Fajar, seperti dilansir laman resmi PBSI, Senin (11/3/2024).
“Tidak ada beban yang terlalu tinggi (menjadi juara bertahan), kami mau fokus untuk all out di setiap pertandingan nanti,” katanya lagi.
Fajar/Rian akan tampil di hari kedua All England 2024 pada Rabu (13/3/2024). Pasangan ranking 7 dunia itu akan menghadapi Fang-Chih Lee/Fang-Jen Lee dari China Taipei di babak 32 besar.
All England 2024 menjadi edisi ke-125 turnamen bulu tangkis paling tua ini. Pelaksanaannya bertepatan dengan pekan pertama bulan Ramadan.
Baca Juga: Tersingkir Lebih Awal di French Open 2024, Jonatan Christie Janji Segera Bangkit
Bertanding saat bulan Ramadan dan jauh dari keluarga, membuat Fajar merasa sedih. Meski begitu, dia menyebut hal itu sebagai konsekuensi menjadi atlet nasional.
“Sudah menjadi risiko kami sebagai atlet, saat Ramadan jauh dari rumah dan keluarga. Meskipun sedih tapi harus dijalani apalagi tugas ini demi mengharumkan nama Indonesia,” tutup Fajar.
Setelah tiba di Inggris dari Paris, Prancis, tim Indonesia langsung menggelar latihan di Utilita Arena, Birmingham, jelang bergulirnya turnamen All England 2024 pada 12-17 Maret.
Latihan selama kurang lebih 90 menit dimanfaatkan Fajar dan kawan-kawan untuk beradaptasi dengan kondisi lapangan. Selain fisik dan teknis, faktor mental menjadi fokus tim demi peningkatan prestasi.
Koordinator psikolog tim ad hoc Olimpiade Paris 2024, Lilik Sudarwati, yang ikut mendampingi tim Indonesia, menyampaikan strateginya untuk menumbuhkan semangat daya juang.
“Memang seperti yang disampaikan Kabid Binpres Ricky Soebagdja bahwa daya juang anak-anak harus ditingkatkan,” ungkap Lilik.
Kepada para pemain, dia meminta agar hasil French Open 2024 pekan lalu dijadikan pelajaran agar dapat meraih hasil yang lebih baik pada turnamen berikutnya.
Baca Juga: Link Live Streaming All England Open 2024 Hari Ini, Mulai Pukul 17.00 WIB
Seperti diketahui, Indonesia gagal meraih gelar pada French Open 2024. Pemain Indonesia hanya mampu bertahan hingga babak semifinal lewat tunggal putra Chico Aura Dwi Wardoyo.
Chico gagal ke final usai menyerah dua gim langsung, 19-21 dan 14-21, kepada wakil China yang juga unggulan kedua, Shi Yu Qi.
"Di dalam pertandingan pasti ada menang dan kalah, itu pasti, tapi kita harus punya prinsip yaitu kita main harus siap capek dan kalaupun harus kalah, lawan tidak boleh menang dengan mudah. Tidak memberikan poin-poin yang gampang,” jelas Lilik.
Dia mengatakan, dalam pertandingan, lawan yang dihadapi pemain bukan hanya lawan di seberang lapangan tapi juga diri sendiri.
"Lawan diri sendiri inilah yang paling sulit,” kata Lilik.
“Tapi untuk level pemain kita yang sudah elite ini, saya yakin mereka sudah punya pakem sendiri untuk bagaimana mengatasi dinamika yang kompleks dalam sebuah laga. Saya hanya mengingatkan hal itu agar di lapangan bisa keluar,” ujarnya.
Lilik yang juga mantan pebulu tangkis, menyarankan para pemain Indonesia untuk mengambil jeda ketika pertandingan tidak berjalan sesuai keinginan.
“Memang mengambil jeda itu penting ketika apa yang kita inginkan tidak berjalan. Ini yang kadang-kadang anak-anak lupa,” tuturnya.
Menurut dia, jeda itu dapat mengambalikan fokus dan ketenangan pemain. Caranya pun berbeda-beda tergantung situasi dan kondisi di lapangan.
Penulis : Kiki Luqman Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV