Gagal di Piala Asia 2023, Jurgen Klinsmann Resmi Dipecat Timnas Korea Selatan
Sepak bola | 16 Februari 2024, 20:29 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Timnas Korea Selatan (Korsel) resmi memecat Jurgen Klinsmann sebagai pelatih setelah Taeguk Warriors gagal di ajang Piala Asia 2023.
Klinsmann dipecat setelah Komite Penasihat Federasi Sepak Bola Korea Selatan (KFA) merekomendasikan pemecatannya dalam rapat internal tim, Kamis (15/2/2024).
"Pelatih Klinsmann gagal menunjukkan kepemimpinan yang kami harapkan dari seorang pelatih timnas, termasuk manajemen pertandingan, pemain, dan juga etos kerja, yang mana itu penting untuk membuat tim lebih kompetitif," ujar Presiden KFA Chung Mong-gyu, Jumat (16/2), dikutip dari KFA.
Korsel secara mengejutkan kalah 0-2 dari Yordania di semifinal Piala Asia 2023.
Baca Juga: Seperti Shin Tae-yong Dulu, Jurgen Klinsmann Dicemooh Fan Korea Selatan usai Gagal di Piala Asia
Terbaru, ada laporan yang menyebut terjadi konflik internal dalam tim Taeguk Warriors antara kapten Son Heung-Min dan Lee Kang-in pada malam sebelum pertandingan semifinal kontra Yordania itu.
Kekalahan dari Yordania itu membuat Korsel gagal meraih gelar Piala Asia yang sudah ditunggu sejak tahun 60-an.
Selain hasil di Piala Asia, sikap Klinsmann sebagai pelatih juga dipermasalahkan karena lebih memilih tinggal di Los Angeles, Amerika Serikat, selama 13 bulan melatih Korsel. Hal itu dianggap tidak menghargai publik Korsel.
Kontrak Klinsmann sebenarnya baru akan habis pada 2026. Sejak melatih Korsel pada Februari 2023, Klinsmann mendapat delapan kemenangan, tujuh seri, dan tiga kekalahan dari 18 pertandingan.
"Kami akan segera memulai proses pemilihan pelatih baru untuk memimpin putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2026. Sebelum itu, kami akan membentuk komite penguatan kekuatan baru dan menunjuk seorang ketua," kata Chung.
Baca Juga: Jepang Disingkirkan Iran 1-2 dari Piala Asia 2023, Hajime Moriyasu Merasa Bersalah
"Kami akan menyusun berbagai langkah untuk mencegah situasi seperti masalah internal di dalam tim terulang kembali dengan menata ulang komposisi staf pelatih dan sistem manajemen pemain di masa depan."
Penulis : Gilang Romadhan Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/KFA