Seperti Shin Tae-yong Dulu, Jurgen Klinsmann Dicemooh Fan Korea Selatan usai Gagal di Piala Asia
Sepak bola | 9 Februari 2024, 17:46 WIB
INCHEON, KOMPAS.TV - Pelatih Timnas Korea Selatan, Jurgen Klinsmann, mengalami perlakuan serupa dengan yang pernah dialami Shin Tae-yong setelah gagal membawa Taeguk Warriors menjadi juara Piala Asia 2023.
Ketika Korea Selatan tersingkir lebih cepat dari Piala Dunia 2018, Shin Tae-yong dilempari telur saat tiba kembali ke tanah airnya dari Rusia.
Kini Klinsmann mengalami sambutan yang sama parahnya setelah tiba di Korea Selatan, usai timnya dibekuk Yordania di semifinal Piala Asia 2023.
Baca Juga: Saat Lionel Messi Jadi Musuh China, Gegara Dimainkan di Jepang tapi Disimpan di Hong Kong
Dikutip dari Soha, ketika tiba di Bandara Incheon, Korea Selatan, pada Kamis (8/2/2024), Klinsmann dan para pemainnya dilempari berbagai barang oleh para fan.
Staf keamanan bandara tampaknya menyadari situasi tersebut. Banyak yang menggunakan payung sebagai perisai untuk para pemain.
Namun, Klinsmann yang tak mendapat perlindungan itu, dilempari permen saat menjawab pertanyaan wartawan.
Seorang pria tua yang berdiri dari arah permen dilemparkan pun berteriak kepada pelatih asal Jerman tersebut.
“Klinsmann, apakah ini sepak bola? Apakah ini sepak bola?” teriak pria tua itu.
Tak lama setelahnya, staf keamanan mendekati pria tua tersebut, dan membawanya pergi.
Sedangkan di luar bandara, cemoohan seperti “Pergi Saja”, “Pulangkah Klinsmann”, “Klinsmann yang Bodoh” bergema.
Klinsmann sendiri tetap tersenyum, sebelum kemudian meninggalkan bandara dengan mobil hitam yang dijaga staf keamanan.
Baca Juga: Megawati Kalahkan Ratu Voli Korea Selatan di Daftar Top Skor, Pelatih Red Sparks Ungkap Kunci Sukses
Mantan pembesut timnas Jerman tersebut merasa skuadnya sukses meski tersingkir di semifinal Piala Asia 2023.
“Saya pikir kami cukup sukses di turnamen ini, melaju hingga empat besar,” kata Klinsmann, dikutip dari Korea JoongAng Daily.
“Kami berhasil menjadi tim empat besar turnamen, yang mana merupakan turnamen yang sangat sulit karena dimainkan di Timur Tengah, dan bersejarah untuk tim dari Asia Timur,” sambungnya.
Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Soha.vn/Korea JoongAng Daily