Jadi Sorotan Selama Piala Asia 2023, Erick Thohir Minta Pemain Timnas Indonesia Tidak Main Sosmed
Sepak bola | 18 Januari 2024, 23:35 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, meminta para pemain Timnas Indonesia untuk tidak bermain sosial media (sosmed) selama tampil di Piala Asia 2023.
Seperti yang diketahui, Timnas Indonesia sejak terakhir kali pada tahun 2007, bisa kembali tampil di ajang Piala Asia.
Pada gelaran yang tahun ini dilangsungkan di Qatar, Timnas Indonesia tergabung di Grup D bersama Jepang, Irak dan Qatar.
Maka tidak heran, jika performa skuad Garuda akan mendapatkan banyak sorotan selama Piala Asia 2023.
Apalagi di laga pertama, skuad asuhan Shin Tae-yong kalah 1-3 dari Irak. Sejumlah pemain pun mendapatkan kritikan dari netizen atas penampilan mereka di atas lapangan yang mayoritas disampaikan melalui komentar di akun medsos pemain.
Terkait hal ini, Erick mengatakan bahwa sebagai seorang pemain sepak bola, harus siap untuk menghadapi kritik.
Namun, pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu lebih meminta pemain untuk tidak main sosmed dulu agar bisa fokus pertandingan.
Timnas Indonesia sudah ditunggu lawan berat yakni Vietnam dan Jepang pada laga selanjutnya di Piala Asia 2023.
"Jadi saya berharap para pemain ya harus siap kalau memang mereka mau jadi bintang. Itu bagian dari drama kehidupan yang harus dihadapi,” kata Erick dikutip dari Tribunnews, Kamis (18/1/2024).
“Tapi saya berharap para pemain juga bisa fokus. Apalagi dalam pertandingan besar seperti ini, ya tidak usah sosmed dulu,” ujarnya.
Baca Juga: PSSI Gelar Sayembara Maskot Timnas Indonesia Berhadiah Rp50 Juta, Ini Syarat dan Ketentuannya
Mengenai banyaknya warganet yang menyerang pemain Timnas Indonesia di sosmed ketika bermain kurang baik, Erick berpendapat hal tersebut adalah risiko menjadi pemain bintang.
Menurutnya hal tersebut adalah lumrah dan seharusnya dijadikan para pemain sebagai motivasi tampil lebih baik.
“Ya gini, itu yang saya bilang, itu risiko kita menjadi bintang. Kalau tidak siap, jangan. Ya memang itulah yang terjadi. Saya juga punya sosial media sering dicaci-maki. Seakan-akan saya dengan Exco, dengan wakil ketua umum ini bobo-bobo saja,” tutur Erick.
“Tetapi ada di sosial media yang bilang, oh PSSI lahir tahun 2023. Ada juga yang apresiasi. Tapi yang saya selalu bilang, antara kritik dan pujian ini, ya itu adalah komplementari kita menjadi lebih baik,” ucapnya.
Meski begitu, Erick juga mengimbau kepada netizen Indonesia untuk tidak mencaci-maki atau memberikan komentar yang negatif kepada para pemain.
Erick mengatakan, para pemain Timnas Indonesia boleh dikritik tapi jangan sampai menggunakan kata-kata kasar yang justru bisa mematikan performa pemain.
"Untuk warga negara Indonesia yang mencintai tim nasional Indonesia, tolong dengan segala kerendahan hati, saya berharap, ingat loh para pemain ini manusia juga. Para netizen itu yang cinta Indonesia juga manusia,” kata Erick.
“Saya rasa kita harus bisa saling menghargai di dunia sosial media ini. Jangan sampai ada penilaian bangsa Indonesia yang terkenal di seluruh dunia sebagai bangsa yang ramah, tamah, senyum. Akhirnya sekarang diciptakan sebagai bangsa yang seakan-akan senang mengintimidasi. Bahkan menjual kata-kata kasar. Kayaknya itu bukan cerminan bangsa kita,”
“Kritik wajib, saya juga dikritik. Itu bagian dari era demokrasi. Tetapi sampai mematikan pemain, misalnya sampai pemain itu mati, yang rugi kita. Ingat loh, tim nasional kita ini tipis. Yang saya bilang 2x11 (pemain) sama kualitas belum ada,” tutup Erick.
Timnas Indonesia dijadwalkan menghadapi Vietnam di laga kedua Piala Asia 2023 pada Jumat (19/1/2024) besok.
Baca Juga: Piala Asia 2023: Rafael Struick Yakin Timnas Indonesia Kalahkan Vietnam
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV