Piala Dunia U17 2023 Sepi Penonton, Menpora: Kalau Bukan Timnas yang Main, Pasti Peminatnya Sedikit
Sepak bola | 14 November 2023, 16:14 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menanggapi sepinya penonton pada pertandingan-pertandingan Piala Dunia U17 2023 di sejumlah stadion.
Seperti yang diketahui, Indonesia ditunjuk FIFA menjadi tuan rumah ajang Piala Dunia U17 2023 untuk pertama kalinya.
Empat stadion yakni Jakarta International Stadium (JIS), Stadion Si Jalak Harupat, Stadion Manahan, dan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya menjadi venue perhelatan kompetisi usia muda ini.
Namun, animo penonton Piala Dunia U17 2023 ini tidak terlalu tinggi. Sebagai contoh, pada laga pembukaan Piala Dunia U17 Grup B di Stadion Manahan, Solo, antara Mali melawan Uzbekistan, hanya dihadiri sekira 3.000 penonton.
Sementara untuk pertandingan malam, ketika Spanyol melawan Kanada, juga hanya dihadiri 6.000 penonton.
Laga yang sejauh ini diminati penonton yang mencapai puluhan ribu adalah pertandingan Timnas U17 Indonesia.
Saat menghadapi Ekuador di laga pembuka, menurut data dari FIFA, ada 30.583 penonton yang datang.
Sementara di pertandingan Indonesia vs Panama, Senin (13/11/2023) malam, sebanyak 17.239 penonton hadir.
Terkait hal tersebut, Menpora Dito menilai memang jika bukan Timnas Indonesia yang main, minat penonton sedikit.
“Jadi kalau sepi penonton, memang dari awal ini tidak perlu kita di Solo. Kita selama ini menyelenggarakan pertandingan sepak bola antarnegara. Kalau di (Stadion) GBK (Gelora Bung Karno) saja, kalau bukan timnas yang main, pasti peminatnya sedikit,” kata Dito saat ditemui di Jakarta, dikutip dari Antara, Selasa (14/11).
Baca Juga: Pelatih Peserta Piala Dunia U-17 Kagum dengan JIS, Anies: Karya Anak Bangsa
"Karena memang tantangannya pasti yang ramai adalah kalau timnas Indonesia bermain atau tim-tim negara seperti Brazil, terus Inggris, dan negara-negara unggulan yang main," ujarnya.
Tak hanya di Solo, jumlah penonton yang minim juga terjadi di Bandung dan Jakarta.
Ketika Inggris meraih kemenangan 10-0 melawan Kaledonia Baru di Jakarta International Stadium, hanya ada 6.684 penonton yang datang.
Sementara itu, saat Senegal menciptakan kejutan dengan menang 2-1 atas Argentina di Stadion Si Jalak Harupat, hanya ada 6.222 penonton.
Menpora Dito mengatakan, dalam penyelenggaraan ajang-ajang besar, jumlah kehadiran penonton tentu tidak akan sama ramainya antara satu laga dengan laga lainnya.
"Pasti gim-gim tertentu, negara-negara tertentu yang akan [penontonnya] melonjak tinggi," ujarnya.
Meski dinilai sepi peminat, sejatinya jumlah penonton Piala Dunia U17 di Indonesia jauh lebih tinggi ketika empat tahun lalu turnamen tersebut digelar di Brasil.
Pada Piala Dunia U17 2019, tingkat kehadiran penonton pada pertandingan yang tidak diikuti Brazil hanya mencapai 223 penonton yaitu pertandingan Australia melawan Hungaria di Estadio Olimpico Golania.
Sementara jumlah kehadiran penonton terbanyak adalah pada laga final yang mempertemukan Brazil melawan Meksiko di Estadio Bezzerao, Gama, dengan dihadiri 13.843 penonton.
Jika di rata-rata, pada Piala Dunia U17 2019 Brasil, dari total 52 laga yang dipertandingkan, setiap pertandingannya hanya dihadiri 3.358 penonton.
Sementara di Piala Dunia U17 2023 Indonesia, dari 16 pertandingan yang sudah digelar, rata-rata penonton per pertandingannya mencapai 8.380 orang.
Angka tersebut kemungkinan besar bisa bertambah apabila Timnas U17 Indonesia bisa lolos dari fase penyisihan grup dan melaju jauh di Piala Dunia U17 2023.
Baca Juga: Pelatih Soroti Kontrol Posisi Pemain Jadi Kendala Panama saat Hadapi Indonesia Piala Dunia U-17 2023
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Gading-Persada
Sumber : Antara