Megawati Hangestri Banyak Didukung WNI di Korea Selatan, Red Sparks Minta Suporter Jaga Etika
Sports | 8 November 2023, 14:50 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Klub Megawati Hangestri Pertiwi di Korea Selatan, Jung Kwan Jang Red Sparks, memohon para suporter, terutama yang berasal dari Indonesia, untuk tetap menjaga etika ketika menonton pertandingan.
Seperti diketahui, Megawati Hangestri saat ini berkarier di Korean V-League Women atau Liga Voli Korea Putri bersama Red Sparks.
Penampilannya yang apik sejauh ini membuat opposite Timnas Voli Putri Indonesia itu mendapatkan perhatian dari masyarakat.
Bahkan di Korea Selatan, sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Negeri Ginseng itu juga ikut memberikan dukungan langsung ke stadion atau arena pertandingan.
Akan tetapi, beberapa dukungan yang diberikan WNI kepada Megawati itu dinilai terlalu berlebihan.
Hal ini pun sempat dikeluhkan oleh netizen Korea Selatan yang menganggap para suporter dari Indonesia tidak beretika.
Beberapa keluhan yang disampaikan di antaranya ada suporter yang mencemooh pemain lawan, menyalakan flash saat pemain lawan akan melakukan serve, hingga perilaku tidak tertib lainnya.
Ada pula suporter WNI yang membawa tulisan bermuatan politik yang tentunya tidak etis dibawa ke arena olahraga.
Bahkan sempat pula ada foto yang memperlihatkan suporter Indonesia yang mencoret-coret bendera Korea Selatan dengan tulisan dukungan kepada Megawati.
Permasalahan ini juga sempat ditulis oleh sejumlah media di Korea Selatan.
Menyikapi keluhan ini, Red Sparks pun mengeluarkan pernyataan resmi yang mengimbau para suporter untuk mendukung pemain secara beretika ketika di dalam stadion.
Baca Juga: Megawati Hangestri Gagal Tampil Apik saat Red Sparks Kalah 0-3 dari Korea Expressway, Ini Alasannya
"Kami harap suporter bisa ikut menjaga etika kooperatif sehingga semua penonton dapat menikmati pertandingan yang menyenangkan," tulis pernyataan resmi Red Sparks, Rabu (8/11/2023).
"Terlepas dari politik atau SARA, atlet menunjukkan yang terbaik dalam pertandingan dan terlepas dari menang atau kalah, pola pikir sportif yang benar adalah mendukung satu sama lain dan memiliki rasa toleransi."
Red Sparks pun meminta para suporter untuk mengikuti aturan yang diminta ketika menonton pertandingan secara langsung.
Apabila masih ada suporter melanggar aturan tersebut, maka akan dikeluarkan dari stadion atau arena pertandingan.
Berikut pernyataan Red Sparks:
"Demi membangun budaya suporter yang sehat, diharapkan untuk mengikuti peraturan berikut saat menonton pertandingan.
- Dilarang melakukan tindakan yang berkaitan dengan politik seperti slogan, kata-kata, dan ekspresi
- Dilarang mencoret-coret atau merusak bendera negara sendiri maupun negara lain.
- Dilarang mencemooh atau menjelek-jelekkan pemain atau tim lawan.
- Dilarang menggunakan flash kamera saat servis oleh tim lawan
- Dilarang bersorak untuk away team di area home team
- Dilarang duduk di tempat selain yang telah ditentukan dan dilarang masuk ke lapangan pertandingan.
- Dilarang mendukung dengan cara berdiri agar tidak menghalangi pandangan penonton lain.
- Dilarang memotret atlet saat pemanasan dengan cara yang tidak etis maupun tidak bermoral."
Baca Juga: Gemilang Bersama Red Sparks, Megawati Hangestri Masuk Best 7 Korean V-League
"Hal-hal di atas bukanlah suatu larangan yang membuat kita tidak nyaman, tetapi budaya suporter yang telah kita jaga selama ini. Diharapkan bagi seluruh suporter untuk menjaga budaya yang sehat ini."
"Jika tidak mengikuti peraturan di atas, Anda dapat dikeluarkan dari tempat secara paksa," demikian pernyataan Red Sparks.
Megawati atau yang dijuluki Megatron di musim ini bersama Red Sparks menjadi salah satu top skor di Korean V-League Women dengan total 138 poin dari 6 pertandingan.
Performa apik Megawati itu membawa Red Sparks saat ini menempati posisi ketiga klasemen. Di laga selanjutnya, tim asuhan Ko Heejin itu akan menghadapi tuan rumah Hyundai E&C Hillstate pada Kamis (9/11/2023).
Baca Juga: Pelatih Lawan Akui Kehebatan Megawati Hangestri: Dia Sulit untuk Dihadapi
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV