Kisah Hannover 96: Tim Divisi 2 Bundesliga Pertama yang Juara DFB Pokal
Sepak bola | 9 Agustus 2023, 17:05 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Pada 1992, Hannover 96 menjadi tim divisi 2 Bundesliga pertama yang sukses memenangkan DFB Pokal.
DFB Pokal 1991-92 adalah edisi ke-49 turnamen sepak bola antar divisi di Jerman. Setelah reunifikasi Jerman pada 1990, asosiasi sepak bola Jerman Timur Nordostdeutscher Fussballverband bergabung dengan DFB (PSSI-nya Jerman).
Kompetisi tahun tersebut diikuti total 88 tim dan menjadi musim perdana DFB Pokal menghapus aturan pertandingan replay atau laga ulang jika ada dua tim yang bermain imbang.
Perjalanan Hannover untuk menjadi juara tidaklah mudah, meskipun menang telak 7-0 atas tim amatir Marathon 1902 Berlin pada round 1.
Baca Juga: Mengenang VfB Eppingen, Tim Amatir Pertama yang Singkirkan Klub Bundesliga di DFB Pokal
Klub berjuluk Die Roten tersebut hanya mampu menang tipis 3-2 atas VfL Bochum.
Setelahnya, mereka menghadapi ujian berat di round 3, berhadapan dengan Borussia Dortmund.
Harapan untuk melaju ke 16 besar menipis usai Dortmund sanggup unggul 2-0 pada babak pertama.
Namun, secara mengejutkan Hannover tampil trengginas di paruh kedua laga.
Die Roten mampu membungkam publik Westfalenstadion lewat gol-gol Patrick Grun (73'), Andre Breitenreiter (82'), serta gol dramatis Jorg-Uwe Klutz pada menit 89.
Usai lolos ke 16 besar, Hannover dihadang sesama tim divisi 2, Bayer Uerdingen.
Untungnya, Patrick Grun kembali menjadi pahlawan Die Roten berkat gol semata wayangnya pada menit 37.
Pada perempat final, Hannover juga kembali tidak diunggulkan.
Mereka harus menjalani laga tandang ke markas klub Bundesliga Karlsruher SC yang diperkuat kiper legendaris Jerman, Oliver Kahn.
Baca Juga: Jadwal Lengkap Babak Pertama DFB-Pokal Jerman Mulai 11 Agustus, Disiarkan Gratis KompasTV
Namun, Hannover sukses menang dengan skor tipis 1-0 lewat gol spekulasi bek Mathias Kuhlmey.
Ujian sejati Hannover menuju ke babak final terjadi di babak semifinal.
Mereka harus menghadapi juara bertahan Werder Bremen.
Untuk diketahui, Bremen selalu lolos ke babak final dalam tiga edisi DFB Pokal sebelumnya dan sudah memastikan tiket final Cup Winner's Cup 1991-92.
Musim tersebut, Bremen sukses menjadi kampiun Cup Winner's Cup usai mengalahkan AS Monaco di babak final.
"Pada saat itu, mereka adalah tim top Eropa yang dilatih Otto Rehhagel. Rencana kami hanya sedikit menggoda mereka, menang adalah hal lain," kata kiper Hannover Jorg Sievers dalam wawancaranya bersama DFB.
Hannover yang tampil di markasnya, Stadion Niedersachsenstadion, tampil solid sejak babak awal.
Bremen yang diperkuat pemain Timnas Jerman Marco Bode pun tidak bisa berbuat banyak.
Singkatnya, laga tersebut berakhir imbang tanpa gol selama waktu normal dan harus dilanjutkan ke extra time.
Pada paruh pertama babak tambahan, Michael Koch membuat Stadion Niedersachsenstadion. Koch mencetak gol pada menit 95 dan membawa Hannover unggul.
Tetapi, suka cita pendukung Die Roten hanya bertahan 2 menit usai pemain asing Bremen asal Norwegia Rune Bratseth menyamakan skor.
Pemenang harus ditentukan lewat babak adu penalti.
Baca Juga: Mengenal DFB Pokal, bakal Disiarkan Langsung dan Live Streaming Kompas TV!
Pada akhirnya, Hannover 96 sanggup melangkah ke final usai memenangkan adu penalti dengan skor 6-5.
Penjaga gawang Jorg Sievers menjadi pahlawan dalam laga tersebut.
Selain menjadi penendang terakhir Hannover, Sievers juga sukses menepis algojo pamungkas Bremen, Marco Bode.
"Saya penuh euforia dan adrenalin, dan ketika saya menatap matanya (Marco Bode), saya merasakan itu bukanlah situasi yang mudah baginya. Dia harus mencetak gol dan Bremen adalah favorit di laga tersebut. Dia akhirnya gagal," kata Sievers mengenang.
Di partai final, Hannover kembali menjadi kuda hitam, lantaran harus melawan Borussia Monchengladbach.
Sekali lagi, Hannover memaksa lawannya bermain imbang selama 120 menit.
Sievers kembali menjadi pahlawan Die Roten.
Di babak adu penalti, kiper yang hanya punya 17 caps di Bundesliga itu mampu menepis dua penalti dari Karlheinz Pflipsen dan Holger Fach.
"Itu hanya sebuah keberuntungan. Sebagai kiper, Anda hanya memilih arah pojok untuk menepis bola. Tanpa keraguan, itu hanyalah keberuntungan," kata Sievers.
Baca Juga: Kisah Red Bull Leipzig Juara DFB Pokal 2 Musim Beruntun, Berkat Peran Penting Bintang Chelsea
Hannover akhirnya memenangkan drama adu penalti dengan skor 4-3.
Ini merupakan gelar DFB Pokal kedua sepanjang sejarah klub.
Uniknya, kemenangan tersebut bertepatan dengan hari di mana Hannover menjadi juara Bundesliga 1954.
Selain itu, mereka menjadi tim divisi 2 Bundesliga pertama yang memenangkan DFB Pokal.
Rekor tersebut bertahan hingga saat ini.
Penulis : Gilang Romadhan Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV