PSSI bakal Bawa Kasus Dugaan Pungli Wasit Liga 1 ke Polisi
Sepak bola | 13 Juli 2023, 18:27 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga mengatakan PSSI berencana membawa kasus dugaan pungutan liar atau pungli wasit Liga 1 ke kepolisian.
Ia mengatakan pihaknya bakal mempelajari dulu kasus dugaan pungli wasit Liga 1.
Nantinya apabila terbukti bersalah, kata dia, PSSI bakal melaporkan kasus ini kepada pihak kepolisian.
"Kami sedang pelajari masalah itu," kata Arya, Kamis (13/7/2023), dikutip dari BolaSport.
"Kalau sudah beres semua, ada indikasi kami bawa ke polisi,” sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, muncul kabar tentang adanya pungli dalam proses seleksi untuk memimpin pertandingan di Liga 1 2023/2024 pada tanggal 15-16 Juni 2023.
Pungli diduga dilakukan dengan tujuan memuluskan langkah wasit yang sebenarnya tidak berhasil dalam ujian.
Save Our Soccer (SOS) mengatakan ini merupakan masalah serius yang harus segera ditangani oleh PSSI.
Untuk mengatasi kasus ini, PSSI diharapkan segera membentuk tim pencari fakta yang bertugas untuk menyelesaikan permasalahan ini. Citra buruk yang disebabkan oleh tindakan wasit ini tentu saja akan merugikan PSSI.
Apalagi saat ini publik memberikan kepercayaan penuh kepada PSSI yang dipimpin oleh Erick Thohir, sehingga hal ini menjadi lebih penting untuk ditindaklanjuti.
Baca Juga: Laporkan Sponsor Judi di Liga 1 ke Bareskrim, Akmal Marhali: Pak Jokowi, Tolong Sepak Bolanya
“Ketua Komite Wasit PSSI harus melakukan evaluasi segera atas buruknya kinerja wasit sekaligus melaporkan kepada Ketua Umum PSSI," kata Koordinator SOS Akmal Marhali.
“Kasus pungli dalam seleksi wasit harus dituntaskan secepatnya. Wibawa Ketua Umum PSSI dipertaruhkan bila terjadi pembiaran,” ujarnya.
Proses seleksi wasit untuk Liga 1 sebenarnya dipimpin oleh dua instruktur asal Jepang, yaitu Yoshimi Ogawa dan Toshiyugi Nagi, di bawah kerja sama PSSI dan Japan Football Association (JFA).
Namun, dalam hal teknis di lapangan, peran lebih banyak diberikan kepada instruktur lokal yang dipimpin oleh Purwanto sebagai Koordinator, dengan anggota tim termasuk Alil Rineggo, Jajat Sudrajat, Agus Haryono, Riswanda, Ayi Daud Dakhiri, Fakhrizal Kahar, dan Nurwahid.
Dalam proses seleksi, beberapa wasit mengaku dimintai uang agar mereka dapat diberikan jaminan kelulusan.
Tes seleksi itu sendiri terdiri dari tiga kategori, yaitu tes fisik (berbobot 60 persen), tes Law of The Games (LOTG) (20 persen), dan tes video (20 persen).
“Sejumlah wasit mengaku diminta uang Rp500 ribu bila ingin dibantu bisa dapat bocoran jawaban soal," ungkap Akmal.
“Atau paket Rp1 juta buat dibantu lolos tes fisik dan tes LOTG. Ini harus diungkap pelakunya dan diberikan hukuman berat," kata dia.
Dalam hasil tes LOTG, terdapat lima wasit Liga 1 yang mencapai nilai sempurna yaitu 100. Sementara terdapat tujuh asisten wasit Liga 1 yang juga meraih nilai sempurna.
Di sisi tes LOTG untuk wasit Liga 2, terdapat tiga wasit yang mendapatkan nilai sempurna dan dua asisten wasit yang meraih nilai 100.
"Ada pungli yang dibarter dengan bocoran kunci jawaban dan bantuan lolos seleksi. Bagian pengumpulan uang dilakukan oleh AP, RM, dan FF serta JN, HD, HC lalu diserahkan kepada AD dan FK," ungkap Akmal.
“Ini fakta, bukan fitnah," tegasnya.
Baca Juga: Persebaya Kecewa Kepemimpinan Wasit di Laga Kontra Barito Putra
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : BolaSport