> >

Menteri PUPR Bantah Piala Dunia U20 Batal karena Infrastruktur Belum Siap

Sepak bola | 4 April 2023, 22:14 WIB
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. (Sumber: Tribunnews.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumana Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono membantah dengan tegas bahwa Piala Dunia U20 2023 batal karena FIFA menganggap Indonesia belum siap dalam hal infrastruktur.

Pak Bas, sapaan akrabnya, menyatakan semua stadion, baik stadion utama maupun stadion latihan, yang sedianya digunakan untuk pertandingan Piala Dunia U20, sudah siap digunakan oleh 24 negara peserta.

"Kami sudah menyiapkan semuanya. Sejak 31 Maret, saat FIFA memeriksa tahap akhir finalisasi stadion, semua dinyatakan oke," kata Basuki, Senin (3/4/2023) kemarin.

"Jadi tidak benar jika sekarang ada yang bilang batal karena infrastruktur stadion. Gak benar itu," tegasnya.

Lebih lanjut, Basuki juga menjelaskan bahwa Kementerian PUPR mendukung ajang FIFA World Cup U-20 2023 dengan melakukan renovasi lima venue untuk pertandingan serta renovasi 20 lapangan untuk latihan.

Tak tanggung-tanggung, Kementerian PUPR bahkan harus mengeluarkan dana mencapai Rp155,17 miliar agar infrastruktur tersebut sesuai dengan standar FIFA.

"Kami komitmen dengan tugas yang diberikan. Apalagi ajang Piala Dunia U20, seperti yang dikatakan Pak Erick, merupakan ajang terbesar kedua FIFA, sehingga kami tidak main-main demi menjaga amanah Presiden demi suksesnya turnamen tersebut," terangnya.

"Selain itu, kami juga tengah memperbaiki stadion-stadion lainnnya di Indonesia agar sesuai dengan standar FIFA," imbuhnya.

Baca Juga: Batal Jadi Tuan Rumah, Ini Suvenir & Merchandise Piala Dunia U-20 Indonesia yang Tak Terpakai!

Basuki menambahkan, selain Stadion Utama Gelora Bung Karno, perincian renovasi lima stadion utama lainnya meliputi Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (venue utama) di Sumatera Selatan, empat lapangan latihan (Bumi Sriwijaya dan Atletik, Baseball, Panahan, dan Jakabaring) dengan biaya Rp43,35 miliar. 

Lalu Stadion Si Jalak Harupat (venue utama), empat lapangan latihan (Gelora Bandung Lautan Api, IPDN, Jati Padjajaran, dan Sidolig) dengan biaya Rp53,97 miliar. 

Juga Stadion Manahan, Solo (venue utama), empat lapangan latihan (Sriwedari, Banyu Anyar, Sriwaru, dan Kota Barat) dengan biaya Rp16,82 miliar. Lalu, Stadion Gelora Bung Tomo (venue utama), empat lapangan latihan (Gelora 10 Nopember, A GBT, C GBT, dan Thor) dengan biaya Rp23,29 miliar, dan terakhir Stadion I Wayan Dipta (venue utama), empat lapangan latihan (I Gusti Ngurah Rai, Kompyang Sudjana, Gelora Samudra, dan Trisakti) dengan biaya Rp17,61 miliar.

 

Seperti diketahui, Piala Dunia U20 yang rencananya dilangsungkan pada 20 Mei batal digelar di Indonesia.

Dalam pernyataannnya, FIFA memutuskan untuk mencabut hak Indonesia sebagai tuan rumah karena "situasi terkini", di mana ada berbagai penolakan terhadap keikutsertaan Timnas Israel di Piala Dunia U20.

Namun, ada pula yang menafsirkan pernyataan FIFA tersebut bahwa Piala Dunia U20 batal karena infrastruktur di Indonesia yang belum siap.

Indonesia bukan menjadi satu-satunya negara yang batal menggelar turnamen Piala Dunia milik FIFA.

Peru yang sebelumnya menjadi tuan rumah Piala Dunia U17 diputuskan batal karena FIFA menganggap negara asal Amerika Selatan itu belum siap secara infrastruktur. 

Baca Juga: Menteri Peru Bantah Pernyataan FIFA soal Infrastruktur Negaranya Tak Siap Gelar Piala Dunia U17

 

 

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU