> >

Ada Peluang Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U17, PSSI: Fokus Kita Lepas dari Hukuman FIFA

Sepak bola | 4 April 2023, 19:42 WIB
Anggota Exco PSSI Arya Sinulingga buka suara soal peluang Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U17 2023 menggantikan Peru. (Sumber: Antara Foto/Naufal Ammar Imaduddin)

JAKARTA, KOMPAS.TV - PSSI enggan berandai-andai mengenai peluang Indonesia untuk mencalonkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia U17 menggantikan Peru.

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga mengatakan, pihaknya saat ini fokus agar Indonesia tidak di-banned atau dilarang oleh FIFA setelah gagal menggelar Piala Dunia U20 2023.

"Kita sih enggak bicara dulu tuan rumah Piala Dunia ya, karena selama ini fokus kita adalah bisa lepas dari ban FIFA. Karena kalau di-banned FIFA, semua mimpi-mimpi itu tidak ada," kata Arya kepada Kompas TV, Selasa (4/4/2023).

Arya menjelaskan, jika Indonesia di-banned FIFA, jangankan Piala Dunia U17, Timnas U22 tak bisa ikut SEA Games 2023 bulan depan hingga PSM Makassar yang baru menjadi juara Liga 1 tidak bisa berkompetisi di kancah Asia, baik Liga Champions atau AFC Cup.

"Jadi itu (tuan rumah Piala Dunia U17) masih jauh, ya. Kalau kita sih lihatnya yang paling utama adalah kita lepas ban FIFA," tegasnya.

Seperti yang diketahui, FIFA baru saja mengumumkan bahwa Peru batal untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U17. 

Badan pengatur sepak bola dunia itu menjelaskan, negara Amerika Selatan itu batal jadi tuan rumah karena infrastruktur yang belum siap.

Baca Juga: Menteri Peru Bantah Pernyataan FIFA soal Infrastruktur Negaranya Tak Siap Gelar Piala Dunia U17

Nasib Peru sama dengan Indonesia yang juga dicopot haknya menjadi tuan rumah Piala Dunia U20.

Bedanya, Indonesia gagal jadi tuan rumah karena "situasi terkini" di mana adanya penolakan terhadap keikutsertaan Timnas Israel.

Menurut Arya, penolakan terhadap Israel itu merupakan intervensi dan diskriminasi sehingga dianggap pelanggaran berat oleh FIFA.

Maka dari itu, PSSI enggan berandai-andai untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U17 dan lebih memilih fokus untuk selamat dari hukuman FIFA.

"Kita enggak mau ngomong andai-andai. Ini hukuman kita bisa berat lho, karena kita melakukan intervensi," tutur Arya.

"Ingat enggak di tahun 2015, itu intervensi, lho. Dan itu kita di-banned FIFA selama setahun. Itu berat. Jadi masalah intervensi dan diskriminasi itu suatu prinsip," ujarnya menyebut pembekuan PSSI oleh FIFA buntut konflik PSSI dengan Pemerintah Indonesia lewat Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). 

"Kita enggak mau memberikan harapan-harapan kepada suporter kita, bangsa Indonesia, kepada pemain bahwa ini ada U17. Jangan, lah," lanjutnya.

"Kita bukan pengumbar mimpi. Tapi kita hadapi mana yang berada di hadapan kita, itu yang kita hadapi sekarang," tegasnya.

Baca Juga: Kata PSSI soal Peluang Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U17

 

 

 

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU