Luciano Spalletti: Napoli Buang Citra Klise Sepak Bola Defensif Italia
Sepak bola | 22 Februari 2023, 16:21 WIBFRANKFURT, KOMPAS.TV - Pelatih Napoli, Luciano Spalletti menyebut timnya telah membuang citra klise tentang sepak bola Italia yang hanya soal bermain bertahan saja.
Hal itu diungkapkan Spalletti usai laga leg pertama 16 besar Liga Champions 2022-23 antara Eintracht Frankfurt vs Napoli di Stadion Deutsche Bank Park, Rabu (22/2/2023).
Laga tersebut berhasil dimenangkan Napoli dengan skor 2-0 lewat gol-gol yang dibukukan Victor Osimhen dan Giovanni Di Lorenzo.
Baca Juga: Real Madrid Babat Liverpool 5-2, Benzema: Kami Ingin Trofi Liga Champions Lagi!
Dari statistik pertandingan, Napoli memang tampil sangat dominan. Mereka membuat total 10 tembakan ke arah gawang, berbanding 1 milik tuan rumah.
Lain itu, I Partenopei juga memiliki penguasaan bola sebanyak 70 persen.
Catatan statistik laga tersebut tidak mencitrakan gaya permainan klub-klub Italia yang cenderung fokus untuk bermain bertahan.
Menurut Spalletti, sudah saatnya membuang pandangan klise tersebut.
"Tim saya memainkan permainan yang hebat, orang-orang memberi tahu kami bahwa mungkin kami memainkan sepak bola terbaik di Italia, karena Italia selalu dipandang memiliki gaya sepak bola buruk," kata Spalletti dikutip dari Football Italia.
Baca Juga: Hasil Liga Champions: Real Madrid Bantai Liverpool di Anfield, Napoli Tak Terhentikan di Jerman
"Mungkin lawan kami Eintracht Frankfurt bermain dengan cara yang lebih 'Italia' pada laga ini dan lebih sering bertahan."
"Sudah saatnya kami menyingkirkan citra klise tentang sepak bola defensif Italia," imbuh eks pelatih AS Roma itu.
Lewat kemenangan ini, Napoli hanya perlu bermain imbang untuk lolos ke babak perempat final.
Selain itu, Napoli juga menjadi tim paling produktif soal urusan mencetak gol di Liga Champions 2022-23. Mereka telah membukukan 22 gol, mengungguli juara bertahan Real Madrid (20), Liverpool (19), dan Bayern Munchen (19).
Namun, Spalletti meminta anak asuhnya untuk tidak jemawa dan fokus memberikan hasil terbaik di leg kedua.
"Soal kelolosan, saya masih berpikir 50-50, karena masih ada satu laga yang harus dimainkan dan satu insiden saja bisa mengubah segalanya," papar Spaletti.
Baca Juga: Liverpool Dibantai Real Madrid di Anfield, Jurgen Klopp: Ini Aneh
"Kami membutuhkan kerendahan hati, karena ketika Anda merasa yakin memiliki keunggulan, situasi yang tak terduga bisa terjadi."
"Arogansi adalah musuh terbesar. Kami membuktikan pantas untuk lolos, tapi kami harus memastikannya pada leg kedua," pungkas Spalletti.
Penulis : Gilang Romadhan Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/Football Italia