Kapten Wild Boars yang Selamat dari Tragedi Gua Thailand Meninggal Dunia di Inggris
Sepak bola | 16 Februari 2023, 04:05 WIBBANGKOK, KOMPAS.TV - Kapten Wild Boars, Duangpetch Promthep, salah satu korban selamat dari Tragedi Gua Thailand tahun 2018 silam, ditemukan meninggal dunia di Inggris.
Dilansir dari BBC, Rabu (15/2/2023), remaja berusia 17 tahun itu ditemukan tidak sadarkan diri di asramanya di Leicestershire pada hari Minggu (12/2/2023) dan dibawa ke rumah sakit, di mana dia meninggal pada hari Selasa (14/2/2023) kemarin.
Dom, sapaan akrabnya, diketahui memang terdaftar di akademi sepak bola di Inggris sejak akhir tahun lalu.
Tidak diketahui bagaimana remaja itu meninggal, tetapi Polisi Leicestershire mengatakan kematiannya tidak dianggap mencurigakan. Sementara laporan di Thailand mengatakan dia mengalami cedera kepala.
Dilansir dari Antara, kabar kematian Duangpetch sempat disebarkan di media sosial oleh biksu Buddha yang sempat mengajari sang anak di Provinsi Chiang Rai, Thailand Utara.
"Duangpetch Promthep telah pergi ke dunia lain. Saya berharap ia akan lahir kembali dan kembali menjadi murid saya di kehidupan selanjutnya," tulis Supatpong Methigo.
Baca Juga: Nong Poy, Trangender Juga Artis Thailand, Dilamar Crazy Rich yang Pernah Jadi Teman Sekolah
Supatgong sendiri menjelaskan, ia mengetahui berita duka tersebut dari nenek Duangpetch yang mengatakan cucunya mengalami kecelakaan yang belum dapat dijelaskan secara spesifik di Inggris.
Kabar ini lantas menarik perhatian dari sejumlah figur sepak bola Thailand salah satunya adalah mantan pelatih timnas Thailand Kiatisuk Senamuang.
Kiatisuk, yang yayasannya membantu Duangpetch mendapatkan beasiswa di Brooke House College Football Academy di Leicestershire, menyebut remaja tersebut memiliki sifat yang sopan dan baik, serta memiliki impian untuk membela negaranya.
"Saya ingin melihat mimpinya terwujud... Namun sekarang selamat beristirahat, Dom," tulis pria yang dipanggil Zico itu di akun Instagram-nya.
Tragedi Gua Thailand 2018
Pada Juni 2018, sekelompok remaja berusia antara 11 sampai 16 tahun dan seorang asisten pelatih yang tergabung di tim Wild Boars melakukan petualangan memasuki gua Tham Luang.
Baca Juga: Firli Bahuri Ungkap Kendala Tangkap Paulus Tannos, Terakhir Terlacak di Thailand Sekarang Ganti Nama
Awalnya kegiatan di dalam gua dijadwalkan berlangsung hanya selama satu jam, akan tetapi hujan badai menerpa wilayah tersebut.
Banjir lantas menggenangi gua dan membuat mereka terjebak di dalam gua.
Mereka diketahui keberadaannya sembilan hari di rongga gua yang berjarak sekira empat kilometer dari mulut gua.
Proses penyelamatan mereka baru bisa dimulai enam hari kemudian, melalui operasi penyelamatan yang melibatkan banyak pihak dari Thailand dan internasional.
Selama proses penyelamatan tersebut, seorang pensiunan penyelam pasukan katak Thailand harus wafat.
Setelah berhasil diselamatkan, para remaja diundang oleh berbagai klub di dunia salah satunya untuk menyaksikan pertandingan Manchester United.
Kisah mereka juga telah ditulis menjadi buku, divisualisasikan melalui film dokumenter dan film reka ulang yang bisa disaksikan di layanan tontonan berbayar Netflix.
Baca Juga: 10 Ribu Ton Beras Impor dari Thailand Masuk Pasar Cipinang, Budi Waseso: Harga Rp8.300 per Kilogram
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : BBC/Antara