Ikut Daftar Bakal Calon Ketum PSSI, La Nyalla Pilih Bungkam soal Berhentinya Liga 2 dan Liga 3
Sepak bola | 14 Januari 2023, 06:26 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI La Nyalla Mattalitti enggan menanggapi persoalan berhentinya kompetisi sepak bola Liga 2 dan Liga 3 musim 2022-23.
Seperti diketahui, La Nyalla resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon ketua umum PSSI periode 2023-2027 pada Jumat (13/1) kemarin.
La Nyalla yang juga mantan Ketua Umum PSSI, menyerahkan berkas formulir dan sejumlah syarat pendaftaran ke kantor PSSI, Jakarta, didampingi Presiden Persiba Balikpapan Gede Widiade pada Jumat (13/1/2023) siang.
Dalam kesempatan tersebut, La Nyalla ditanya perihal pemberhentian Liga 2 dan Liga 3. Tetapi, dirinya memilih tidak berkomentar.
"Saya sudah mempelajari hal itu dan kebijakan tersebut menyangkut kepengurusan lama," papar La Nyalla di GBK Arena, Jumat (13/1/2023) dikutip dari Antara.
Baca Juga: Bursa Calon Pengurus PSSI: Menpora Zainudin Amali Dinilai Layak Jadi Waketum
"Saya tidak mau berkomentar karena saya tidak ingin seperti mengambil kesempatan dalam kesempitan. Saya mengembalikan semuanya ke pengurus lama."
Lebih lanjut, pria berusia 63 tahun itu berjanji kejadian penghentian kompetisi tidak akan terjadi apabila dia kembali terpilih menjadi Ketua Umum PSSI selanjutnya.
"Saya akan mengembalikan semuanya ke aturan yang ada sesuai statuta," kata La Nyalla menambahkan.
Seperti diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, PSSI melalui rapat Komite Eksekutif (Exco) pada Kamis (12/1) lalu, memutuskan untuk menghentikan Liga 2 dan Liga 3.
Baca Juga: La Nyalla Resmi Daftarkan Diri sebagai Calon Ketua Umum PSSI
Salah satu alasan PSSI menghentikan Liga 2 dan Liga 3 adalah karena tidak ada kesesuaian konsep pelaksanaan lanjutan kompetisi antara klub dan operator serta pelaksanaan atau kelanjutan Liga 2 sangat sulit diselesaikan sebelum Piala Dunia U-20 2023 dimulai pada 20 Mei 2023.
Lain itu, PSSI mengklaim mayoritas klub Liga 2 sepakat untuk kompetisi tidak dilanjutkan.
Alhasil, keputusan tersebut membuat Liga 1 2022-23 akan berakhir tanpa adanya tim yang terdegradasi.
Akan tetapi, keputusan juga ini mendapat banyak kecaman dari sejumlah klub Liga 2 yang ingin kompetisi tetap berlanjut. Salah satunya adalah Persipura Jayapura.
Manajer Persipura, Yan Mandenas, mengatakan bahwa keputusan itu terkesan tak dipikirkan secara matang atau terburu-buru.
“Pertama, kami menyangkan keputusan Exco PSSI yang terkesan terburu-buru,” ucap Yan Mandenas dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: PSSI Hentikan Liga 2, Sejumlah Klub Kecewa
“Menurut saya, dasar dari 20 klub ini, klub mana saja, harus dirincikan dan disampaikan. Kedua, suara klub ini bukan hanya 20 klub yang telah diputuskan, tetapi banyak klub juga yang menginginkan kompetisi dilanjutkan untuk menjaga eksistensi Tanah Air."
Penulis : Gilang Romadhan Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV/Kompas.com/Antara