Dikalahkan Arab Saudi, Rakyat Argentina Menangis, Kecewa dan Mengakui Terlalu Pede Bakal Menang
Sapa qatar | 23 November 2022, 07:28 WIBBUENOS AIRES, KOMPAS.TV — Air mata menggenang di mata Oscar López saat membersihkan jendela gedung di Buenos Aires, Argentina, tempat dia bekerja.
Lopez adalah penggemar setia tim nasional Argentina. Pria berusia 67 tahun itu tampak kecewa ketika menerima kenyataan pahit, bahwa timnya kalah 2-1 dari Arab Saudi.
Namun dia berusaha berbesar hati dan mengakui keunggulan Arab Saudi.
“Jika mereka (Arab Saudi) sudah berada di Piala Dunia, maka tidak ada tim yang mudah. Kamu harus selalu berhati-hati,” kata López seperti dikutip dari The Associated Press.
Sebagian besar warga Argentina harus bangun pagi untuk menonton pertandingan ini yang berlangsung pada jam 7 pagi waktu setempat. Debut tim Lionel Messi dan kawan-kawan sudah lama ditunggu-tunggu. Banyak warga yang pergi ke toko roti di Buenos Aires pada pagi hari dengan mengenakan kaus biru muda dan putih untuk membeli cemilan yang menemani untuk menonton bola.
Suara sorakan terdengar di jalan-jalan di Buenos Aires saat kickoff. Keriuhan pun semakin semarak ketika Messi mencetak gol di awal permainan, dan hiruk pikuk klakson mobil menembus udara pagi.
Baca Juga: Cetak Sejarah, Para Pendukung Arab Saudi Rayakan Kemenangan: Teriak "Dimana Messi?"
Tapi keheningan yang menakutkan kemudian terjadi, karena apa yang seharusnya menjadi pertandingan mudah, kemudian berubah menjadi sulit. Arab Saudi bangkit dengan dua gol di babak kedua, dan Argentina sebagai salah satu tim favorit Piala Dunia mengalami hadangan yang berat.
“Sebenarnya, ini adalah kekecewaan, kekecewaan besar,” kata Alejandro Pintos, tukang kunci berusia 36 tahun yang membuka tokonya lebih lambat dari biasanya demi menonton pertandingan. “Ini adalah pertandingan yang kami tidak punya pilihan selain menang,” tambahnya.
Pintos mengatakan tim nasional "sangat tidak terorganisir" - sesuatu yang menurutnya sangat membuat frustrasi.
Media lokal mengutip Messi yang mengatakan dia sama terkejutnya dengan para penggemar tentang apa yang terjadi.
“Ini pukulan yang sangat berat,” kata Messi. "Kami tidak berharap untuk memulai Piala Dunia dengan cara ini," ujarnya.
Penggemar lain turun ke media sosial untuk mengeluh tentang tiga potensi gol Argentina yang dianulir karena dianggap offside.
“Saya sangat kesal,” kata Josefina Licera, seorang pekerja sosial berusia 27 tahun, saat dia menunggu untuk naik bus ke tempat kerja. “Saya benar-benar yakin kami akan menang, dan itu adalah kejutan besar.”
Susana Leguizamón, 55, bangun pagi, mengenakan jersey Argentina bergaris biru-putih dan siap merayakan kemenangan.
Baca Juga: Akibat Cedera Serius, Pemain Arab Saudi Yasser Al Shahrani Harus Ditandu Keluar Lapangan
"Saya sangat, sangat, sangat terkejut," katanya. "Sebenarnya, kami meremehkan lawan kami," tambahnya.
Namun Santiago Babarro, 40 tahun, mengaku tidak terlalu kaget dengan kekalahan tersebut.
“Hal yang sama selalu terjadi pada Argentina,” kata pekerja retail tersebut. “Kami berkata, ‘Ini adalah pertandingan yang mudah, kami dapat memenangkannya dengan mudah,’ lalu, bam! Mereka menempatkan kami pada kekalahan. Kami selalu percaya bahwa kami lebih dari diri kami sendiri.”
Sebastián Fabre mengatakan dia bangun dengan perasaan tidak enak dan khawatir karena menurutnya fans Argentina terlalu percaya diri.
“Ada terlalu banyak optimisme yang tidak berdasar. Saya tidak ingin mengatakan apa-apa tetapi saya pikir kami semua terlalu percaya diri, ”katanya.
Leguizamón, yang berjalan menuju tempat kerjanya di sebuah restoran dengan masih mengenakan seragam Argentinanya, berkata bahwa dia dapat merasakan kesedihan orang-orang di sekitarnya.
Baca Juga: Arab Saudi Unggul 2-1, Rekor 36 Laga 'Tak Terkalahkan' Milik Argentina Dipatahkan oleh Arab Saudi!
“Semua orang sangat sedih, sangat sedih,” katanya. “Kita semua bangun dengan banyak harapan.”
Namun demikian, mereka belum kehilangan harapan. Para fans berharap tim Argentina bisa memberikan permainan terbaik mereka pada pertandingan berikutnya.
“Sungguh, lebih baik ini terjadi di pertandingan pertama dan bukan di perempat final,” kata Fabre. “Itulah sisi positif dari ini.”
Leguizamón setuju dengan pendapat Fabre.
“Perjalanan bukanlah kejatuhan, seperti yang kami katakan di sini,” katanya. "Saya penggemar berat tim nasional dan suasana hati saya benar-benar buruk ketika kalah tetapi harapan saya tetap besar," ujarnya.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Iman-Firdaus
Sumber : The Associated Press