Jabar dan Jateng Wakili Indonesia di 9th Special Olympics Southeast Asia Unified Football Tournament
Sepak bola | 12 November 2022, 13:15 WIB
JAKARTA, KOMPAS.TV - Indonesia mengirim tim sepak bola putra dan putri untuk berpartisipasi dalam The 9th Special Olympics Southeast Asia Unified Football Tournament yang digelar di Bangkok, Thailand pada 12-16 November 2022.
Kontingen Indonesia dijadwalkan berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta pada hari ini, Sabtu (12/11/2022) pagi.
Sebelum berangkat, tim putri yang terdiri dari atlet-atlet beberapa kota di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) berpamitan kepada Gubernur Ganjar Pranowo sebelum bertolak ke Bangkok.
“Pokoknya semangat, kibarkan bendera Merah Putih di sana, “ ujar Ganjar yang menerima rombongan di Rumah Dinas Puri Gedeh, Jumat (11/11/2022), dikutip dari siaran pers Special Olympics Indonesia (SOina).
Hal itu disampaikan Ganjar setelah para atlet dan ofisial tim mengatakan bahwa tim Thailand adalah lawan paling berat yang bakal dihadapi. Tuan rumah menurunkan dua tim baik putra maupun putri.
Tim putra Indonesia sendiri terdiri dari para atlet anggota SOina Provinsi Jawa Barat (Jabar), sementara tim putri berasal dari provinsi Jateng.
Baca Juga: Arsenal 19 Tahun Puasa Gelar Liga Inggris, Arteta: Sudah Waktunya, Sudah Begitu Lama
Sebelum berangkat, mereka secara terpisah menjalani persiapan di Bandung dan Solo.
Unified football sendiri merupakan salah satu cabang unified sport yang dipromosikan oleh Special Olympics International.
Tujuannya adalah menunjukkan kepada dunia bagaimana kekuatan olahraga adalah pilar bagi masyarakat majemuk.
Unified sport menyatukan dan memperkuat manusia dengan keragaman kekuatan dan latar belakang, terutama atlet difabel intelektual dengan nondifabel.
Atlit Special Olympics yang berlatar belakang difabel intelektual bersama atlet berlatar belakang beda, bersinergi membentuk sebuah tim dan bertanding.
Baca Juga: Piala Dunia 2022: Spanyol Tidak Bawa Sergio Ramos ke Qatar, Gavi Jadi yang Termuda di Skuad
Atlet difabel intelektual dapat membentuk tim bersama dengan didampingi atlit nondifabel atau atlit difabel ragam lain. Di situlah dibentuk kerja sama tim hingga punya kekuatan untuk berlomba.
Tim Indonesia akan bertanding mengikuti aturan-aturan perlombaan yang merupakan turunan dari prinsip di atas. Setiap tim terdiri dari 8 anggota, yakni 5 orang bermain dan 3 orang cadangan.
Jumlah atlet difabel intelektual pada prinsipnya mesti sama atau malah lebih banyak ketimbang pendamping.
Dengan demikian, dalam tim yang bermain, jumlah pendamping tak boleh lebih dari 2 orang.
Sebelum berangkat, tim putra menjalani pemusatan latihan di Lapangan Ladoya dan GOR Bima Footsal, Cisempur, Bandung di bawah arahan pelatih Sandi Pratiwi dan asisten Adis Anissa Suma.
Sedangkan tim putri berlatih di Lapangan Gamawan, Colomadu, Kota Solo di bawah bimbingan pelatih Yuli Kristiawan dan asisten pelatih Rasyifa Silvera Arazzaq.
Para atlet berusia antara 14-20 tahun sesuai dengan aturan Special Olympics. Tiap tim terdiri dari 8 orang yakni 5 atlet difabel intelektual dan 3 atlet pendamping serta 2 orang pelatih.
Pada babak awal, tiap tim peserta harus mengikuti pertandingan dalam sistem round robin, mulai 13 November dan dilanjutkan putaran final.
Baca Juga: Jelang Piala Dunia 2022, Manajer PSG: Tidak Ada Pemain yang Minta Istirahat
Penulis : Kiki Luqman Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV