Petinggi Persib Bandung Kaget KLB PSSI Dipercepat: Mungkin Ada Desakan ke Iwan Bule
Sepak bola | 30 Oktober 2022, 21:18 WIBBANDUNG, KOMPAS.TV - Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Umuh Muchtar menduga Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule, mendapat desakan yang akhirnya berujung pada percepatan pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB).
Seperti diberitakan, PSSI telah menggelar emergency meeting bersama 12 anggota Komite Eksekutif (Exco) pada Jumat (28/10/2022). Hasilnya, percepatan penyelenggaraan KLB.
Hal tersebut merupakan tindak lanjut dari rekomendasi Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan.
Baca Juga: Alasan PSSI Mempercepat KLB: Sepak Bola Harus Tetap Jalan
Namun, Umuh Muchtar mengaku kaget bahwa PSSI mempercepat KLB.
"Disampaikan untuk KLB, saya juga terkejut," kata Umuh, seperti dilansir Bolasport.com, Minggu (30/10/2022).
"Mungkin untuk mempercepat atau mungkin ada desakan-desakan akhirnya Pak Iwan (Bule) ambil keputusan seperti itu," ujarnya.
Keputusan PSSI mempercepat KLB ini berkemungkinan besar akan berdampak pada kelanjutan kompetisi Liga 1.
Pasalnya, pemerintah baru akan mengeluarkan izin kompetisi jika KLB sudah selesai digelar.
TGIPF menganjurkan seluruh jajaran pengurus PSSI termasuk Ketua Umum Iwan Bule dan anggota Exco untuk mundur dari jabatan mereka sebagai bentuk tanggung jawab moral atas meninggalnya ratusan orang dalam Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022.
Rencananya, KLB akan digelar pada Januari 2023 dan akan dilakukan perombakan total di kepengurusan PSSI.
Umuh Muchtar menilai PSSI sudah melakukan langkah yang tepat untuk mempercepat KLB.
Baca Juga: PSSI Percepat KLB, Ketua PSSI serta Pengurus Jajaran Exco Bakal Diriset Ulang!
Menurutnya, semakin lama kompetisi terhenti, akan banyak klub-klub Liga 1 yang merugi secara finansial.
"Senin pun klub akan dikirimi surat, apa itu undangan untuk pertemuan di Jakarta atau bagaimana, KLB ini PSSI yang putuskan, apa boleh buat, lebih cepat mungkin lebih baik," kata Umuh.
"Jadi kita tidak terkatung-katung, kalau liga diteruskan sekarang atau yang baru lagi, semua klub pasti rugi besar."
"Bagaimana pun klub punya sponsor, hitung-hitungannya dengan sponsor nanti bagaimana pasti banyak pertimbangan," tuturnya.
Baca Juga: Menpora Tegaskan Pemerintah Tidak akan Ikut Campur soal KLB PSSI
Penulis : Gilang Romadhan Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : BolaSport.com