Erick Thohir Ungkap Kedekatannya dengan Presiden FIFA Gianni Infantino Sudah Terjalin Lama
Sepak bola | 9 Oktober 2022, 22:00 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan bahwa dia sudah mengenal Presiden FIFA Gianni Infantino sejak lama.
Erick menjadi salah satu tokoh yang diutus Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk bertemu dengan FIFA seusai Tragedi Kanjuruhan yang merenggut nyawa 131 orang.
Dengan mengantongi amanah dari Presiden Jokowi, Erick pun terbang ke Doha untuk berjumpa Infantino pada Rabu (5/10/2022) lalu, usai menjalani kunjungan kerja di Eropa.
"Awalnya, ketemu perwakilan FIFA, meski saya sudah berkomunikasi dengan Presiden Gianni. Apalagi, sebelumnya Presiden Gianni juga sudah kontak dengan presiden kita," kata Erick seperti dilansir Antara, Minggu (9/10/2022).
"Akhirnya saya terbang ke Doha untuk berjumpa dengan Gianni. Saat pertama bertemu, masing-masing susah bicara. Kami orang bola. Kami punya perasaan yang sama atas kejadian itu," kata Erick.
Pria yang juga pengusaha itu mengungkapkan bahwa mata Gianni Infantino sempat berkaca-kaca saat membahas Tragedi Kanjuruhan.
"Dia bercerita, bahwa semasa kecil sering dibawa ke stadion sepak bola sama bapaknya dan tentu itu sebuah kebahagiaan yang tidak terlupakan, sehingga kejadian di Kanjuruhan sesuatu yang tidak terpikirkan jika ia harus mengalami," jelasnya.
Baca Juga: Iwan Bule: PSSI Siap Bekerja Sama dengan FIFA dan Pemerintah
Ini menjadi kedua kalinya Erick menemui perwakilan FIFA.
Sebelumnya, dia juga sempat diutus untuk melobi FIFA agar mencabut sanksi yang diterima Indonesia pada 2015 lalu.
"Ketika itu, saya bukan siapa-siapa. Jadi kaget juga ketika bapak Presiden meminta saya untuk mengurus sanksi itu."
"Akhirnya, karena saya kenal baik dengan Gianni, maka melalui dia, saya bisa membuka jalur ke FIFA dan menyampaikan amanah presiden, sehingga sanksi dicabut pada 2016 dan hanya berjalan setahun," kenangnya.
Erick kemudian menceritakan bagaimana dia bisa mengenal Gianni Infantino. Keduanya pertama kali bertemu pada 2015 silam.
Saat itu, Erick yang menjabat sebagai presiden Inter Milan, bertemu dengan Infantino yang saat itu duduk di kursi Sekjen UEFA.
"Ketika itu, Gianni menjadi Sekjen UEFA, sehingga kami sering bertemu. Apalagi dia orang Italia dan juga seorang Interisti, jadi dengan posisi saya di Internazionale FC, maka kami cepat akrab," ungkap Erick.
Menteri BUMN itu juga menambahkan, sang Presiden FIFA akan mengunjungi Indonesia pada 18 Oktober mendatang.
Baca Juga: Lolos dari Sanksi, Pemerintah Berkolaborasi dengan FIFA dan AFC untuk Lakukan 5 Hal Ini!
"Tanggal 18 Oktober, Presiden FIFA akan hadir di sini (Indonesia) bertemu dengan Bapak Presiden RI Joko Widodo untuk menyepakati beberapa hal dan kita harapkan pertemuan itu memberikan hasil baik," tutur Erick.
Erick juga punya harapan, Indonesia bisa memanfaatkan kesempatan yang diberikan FIFA yang secara bijak mau membantu transformasi sepak bola nasional.
"Ini FIFA yang bijak mau membantu Indonesia. Jadi harus kita laksanakan arahan yang diberikan. Terus terang, hasil positif dari FIFA tak lain karena kedekatan dan kepercayaan yang selama ini terjadi. Jadi jangan pernah disia-siakan kepercayaan yang diberikan," ucapnya.
Sementara terkait berapa lama FIFA akan berkantor di Indonesia, Erick mengatakan dia tidak tahu pasti kapan hal tersebut akan selesai.
Dia hanya mengatakan FIFA akan membantu Indonesia sampai transformasi sepak bola bisa berjalan dengan baik.
"Saya tidak tahu berapa lama, selama transformasi yang mereka bentuk sudah berjalan, baru mereka pergi, bisa tiga bulan, enam bulan, atau selamanya," tutup Erick.
Baca Juga: Tim Bentukan Pemerintah dan FIFA Berkantor di Indonesia, Presiden FIFA Datang Bulan Oktober-November
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Antara