Bek Asing Arema Kisahkan Detik-Detik Horor Tragedi Kanjuruhan: Koridor Penuh Darah dan Sepatu Orang
Sepak bola | 4 Oktober 2022, 16:24 WIBIa lantas cerita, para suporter Aremania itu tidak ingin menyerang para pemain, tetapi justru memberi dukungan.
"Kami melihat indikasi beberapa suporter (masuk) ke lapangan. Saya pikir banyak yang datang untuk memberi dukungan dan bukan untuk menyerang, Tetapi lebih baik pergi ke ruang ganti," sambungnya.
Menurut Sergio Silva, pemain Arema FC menghabiskan waktu hingga lima jam di ruang ganti sebelum akhirnya bisa meninggalkan stadion.
"Kami menghabiskan empat atau lima jam di ruang ganti, dijaga dengan meja dan kursi yang menahan pintu," jelasnya.
Ia lantas menyebutkan, kengerian yang sering ia lihat biasanya terjadi bukan di dunia sepak bola. Tetapi, ia mengalami peristiwa penuh darah ini justru di ajang sepak bola.
"Saya hanya bisa menyebutkan skenario mengerikan, kehancuran, perang, mobil polisi terbakar, semuanya rusak, koridor penuh dengan darah, sepatu orang-orang. Tidak ada hubungannya dengan sepak bola," jelasnya.
Baca Juga: Mahfud MD Sebut TGIPF Usut Pemberi Komando sampai Jaringan Bisnis Imbas Tragedi Kanjuruhan
Diberitakan sebelumnya, kericuhan terjadi di Stadion Kanjuruhan usai berakhirnya laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10).
Akibatnya, lebih dari seratus orang dilaporkan menjadi korban.
Data terbaru insiden ini mengungkapkan sebanyak 125 orang meninggal dunia. Sementara, korban luka berat 21 orang dan luka ringan 304 orang.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV