> >

Sempat Dilarang di Olimpiade, Topi Renang untuk Rambut Afro Akhirnya Disetujui

Kompas sport | 3 September 2022, 00:05 WIB
Setelah sempat dilarang di Olimpiade, penggunaan topi renang untuk rambut afro akhirnya disetujui oleh FINA. (Sumber: Instagram @soulcapofficial)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Setelah sempat dilarang penggunaannya di Olimpiade, topi renang untuk rambut afro akhirnya diizinkan untuk digunakan.

Dilansir dari BBC, Jumat (2/9/2022), penutup kepala khusus yang dirancang untuk rambut tebal, keriting dan gaya seperti gimbal dan kepang itu telah disetujui untuk digunakan di kompetisi tingkat atas.

Produsen topi renang tersebut, Soul Cap, menilai keputusan dari Federasi Renang Intenasional (FINA) itu sebagai "langkah besar ke arah yang benar".

"Kami senang melihat masa depan olahraga yang menjadi lebih inklusif," kata perusahaan tersebut.

Direktur eksekutif FINA Brent Nowicki mengatakan pengumuman itu "hasil dari periode peninjauan dan diskusi tentang desain topi antara Fina dan Soul Cap selama setahun terakhir", dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan oleh Metro.

"Mempromosikan keragaman dan inklusivitas adalah inti dari pekerjaan FINA dan sangat penting bahwa semua atlet air memiliki akses ke pakaian renang yang sesuai."

Rambut afro secara alami lebih kering daripada rambut lainnya karena memiliki lapisan sel yang lebih sedikit. 

Natrium hipoklorit - atau pemutih - yang ada di kolam renang dapat membuat rambut lebih kering sehingga bisa menyebabkan kerusakan.

Tahun lalu, Soul Cap mengungkapkan, Fina telah memberi tahu mereka bahwa topi renang yang mereka buat tidak cocok karena tidak mengikuti "bentuk alami kepala".

Banyak perenang mengkritik komentar tersebut, dengan beberapa mengatakan itu akan membuat orang kulit hitam enggan berpartisipasi dalam olahraga tersebut.

Baca Juga: Bocah di AS Meninggal Akibat Infeksi Amuba Pemakan Otak usai Berenang di Sungai

Para perenang muda kulit hitam di Inggris pun mengatakan kepada Radio 1 Newsbeat bahwa mereka "kecewa dan patah hati".

Salah satunya Kejai Terrelonge yang mengatakan perawatan rambut adalah salah satu dari banyak hambatan yang dia hadapi.

"Menggunakan topi renang yang lebih kecil yang akan digunakan orang lain - itu akan pas di kepala saya.”

“Tetapi karena saya mengoleskan minyak (pelindung) ke rambut saya, ketika saya berenang, minyak itu akan terus meluncur dan rambut saya akan basah," kata Kejai.

Menanggapi hal itu, FINA lalu mengatakan akan meninjau situasi dan menambahkan bahwa mereka memahami "pentingnya inklusivitas dan representasi" sebelum akhirnya mengizinkan penggunaan topi renang untuk rambut afro.

Alice Dearing, perenang wanita kulit hitam pertama yang mewakili Inggris di Olimpiade menilai, keputusan dari FINA itu sudah “menetapkan preseden untuk olahraga".

"Memberi perenang pilihan adalah tentang semua ini. Ekspresi diri & cinta," kata Alice di akun Instagram-nya.

Soul Cap mengatakan keputusan itu bukan "hanya tentang Olimpiade dan acara terkenal lainnya" tetapi juga berdampak untuk olahraga "berenang kompetitif di setiap level".

"(Ini) telah membawa pakaian renang inklusif ke dalam renang kompetitif, dan membantu menurunkan beberapa hambatan yang menjauhkan perenang dari olahraga," kata perusahaan itu.

Baca Juga: Berenang di Kubangan Tambang Pasir Galian C, 2 Orang Anak Tenggelam & Meninggal Dunia

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : BBC


TERBARU