Lev Yashin, Gagal di Piala Dunia, Jadi Kiper Terbaik Sepanjang Masa, Meninggal dengan Satu Kaki
Kompas sport | 29 Agustus 2022, 10:54 WIBBaca Juga: Ketika Kualifikasi Piala Dunia Picu Perang di Amerika Tengah
Sepanjang karir, Yashin menepis 150 tembakan penalti, membuatnya dijuluki sebagai "Laba-Laba Hitam". Ia membela Uni Soviet dalam empat edisi Piala Dunia secara heroik, kendati gagal menggondol satu pun trofi.
Sepuluh tahun sejak bergabung dengan Dynamo, pada Desember 1963, Yashin dianugerahi trofi Ballon d'Or, sebuah penghargaan prestisius yang hanya diberikan untuk pemain terbaik di dunia. Hingga kini, ia jadi satu-satunya penjaga gawang pemenang titel itu.
Momen saat Yashin memenangkan Balon d'Or, bertepatan dengan Dynamo menyegel gelar liga kelima di kompetisi lokal. Kala itu, ia mencatatkan salah satu rekor terbaik, cuma bobol tujuh gol dalam 27 pertandingan.
France Football, majalah yang menginisiasi penghargaan Ballon d'Or, menulis bahwa Yashin telah "merevolusi peran kiper yang tidak ada duanya, selalu siap untuk bertindak sebagai bek tambahan" dan "memulai serangan balik berbahaya dengan posisi dan lemparan cepatnya".
Peran itu, yang kini dikenal dengan sebutan sweeper, agaknya mirip dengan apa yang dipraktikkan Manuel Neuer kala membawa Jerman jadi kampiun Piala Dunia 2014.
Penyair Soviet, Yevgeny Yevtushenko, bahkan membuat pembukaan puisinya yang terinspirasi dari Yashin: "Sekarang inilah revolusi dalam sepak bola / Kiper datang bergegas keluar dari garisnya."
Baca Juga: Daftar Para Top Skor Piala Dunia di Tiap Edisi Sejak 1930-2018
Kendati punya karir yang cemerlang, masa tua Yashin terbilang tragis. Ia kehilangan satu kakinya karena diamputasi, akibat penyakit thrombophlebitis. Ia juga meninggal akibat kanker lambung, tepat pada 20 Maret 1990.
Untuk mengenang kehebatan Yashin, sebuah patung didirikan dengan megah di Stadion Dinamo, Moskow. Selain itu, namanya juga dipakai sebagai nama penghargaan kiper terbaik, atau trofi Yashin.
Baca Juga: Piala Dunia Qatar 2022: Misteri Gol Hantu Frank Lampard, Pemicu Teknologi Garis Gawang
Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/BBC