> >

Cristiano Ronaldo dan Harry Maguire Jadi Pemain yang Paling Banyak Dilecehkan di Twitter

Kompas sport | 3 Agustus 2022, 01:05 WIB
Cristiano Ronaldo dan Harry Maguire menjadi pemain yang paling banyak mendapat hinaan di Twitter selama musim lalu. (Sumber: Mirror)

"Perusahaan media sosial tidak perlu menunggu undang-undang baru untuk membuat situs dan aplikasi mereka lebih aman bagi pengguna."

"Ketika kita menjadi pengatur keamanan online, perusahaan teknologi harus benar-benar terbuka tentang langkah-langkah yang mereka ambil untuk melindungi pengguna."

"Kami akan mengharapkan mereka untuk merancang layanan mereka dengan mempertimbangkan keselamatan."

"Suporter juga bisa berperan positif dalam melindungi permainan yang mereka sukai."

"Penelitian kami menunjukkan sebagian besar penggemar online berperilaku secara bertanggung jawab, dan saat musim baru dimulai, kami meminta mereka untuk melaporkan unggahan yang tidak dapat diterima dan kasar kapan pun mereka melihatnya," ujar Kevin.

Baca Juga: Erik ten Hag soal Cemoohan kepada Harry Maguire: Jika Main Bagus, Itu Perlahan Menghilang

Twitter sendiri juga berkomitmen untuk memberantas twit-twit jahat yang ada di platform mereka setelah adanya laporan ini.

Mereka ingin para penggunanya bisa menciptakan komunitas yang lebih positif selama menggunakan teknik yang disediakan.

"Kami berkomitmen untuk memerangi pelecehan dan, sebagaimana diuraikan dalam Kebijakan Perilaku Kebencian kami, kami tidak menolerir pelecehan atau pelecehan orang atas dasar ras, etnis, jenis kelamin, identitas gender atau seksual orientasi," kata pernyataan resmi Twitter.

“Seperti yang diakui dalam laporan, jenis penelitian ini hanya dimungkinkan karena API publik kami terbuka dan dapat diakses oleh semua orang. Namun, API kami yang dapat diakses publik tidak memperhitungkan berbagai perlindungan yang kami terapkan, jadi ini tidak sepenuhnya mencerminkan pengalaman pengguna."

"Kami belum diberikan akun, twit, atau kumpulan data yang disertakan dalam laporan ini sehingga kami tidak dapat mengomentari ini secara khusus."

“Saat ini, lebih dari 50 persen konten yang melanggar muncul di sistem otomatis kami, yang semakin mengurangi beban individu untuk melaporkan penyalahgunaan."

"Meskipun kami telah membuat langkah baru-baru ini dalam memberikan kontrol yang lebih besar kepada orang-orang untuk mengelola keselamatan mereka, kami tahu masih ada pekerjaan yang harus dilakukan."

"Ini adalah prioritas seluruh perusahaan karena tim produk, kebijakan, dan teknik kami terus bekerja dalam skala dan kecepatan untuk membangun Twitter yang lebih sehat," tutup pernyataan tersebut. 

Baca Juga: Erik ten Hag: Saat Lawan Rayo Vallecano, Ronaldo Tidak Satu Level dengan Pemain Lain

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Vyara-Lestari

Sumber : The Independent


TERBARU