CONMEBOL Mengecam Komentar Arsene Wenger Soal Sepak Bola Afrika
Kompas sport | 16 Juni 2022, 07:55 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Organisasi Sepak Bola Amerika Selatan, CONMEBOL, mengecam komentar yang dibuat oleh Kepala Pengembangan Global FIFA, Arsene Wenger.
Dilansir Daily Mail, kecaman dilakukan setelah mantan manajer Arsenal itu mengatakan secara tidak langsung bahwa struktur yang ada di Afrika tidak cukup untuk mengembangkan bakat.
Wenger telah memicu kemarahan dari badan pengatur sepak bola Amerika Selatan itu, yang telah menulis kepada FIFA untuk menyampaikan kemarahannya pada 'ekspresi yang sangat disayangkan dari pejabat tinggi FIFA'.
Baca Juga: Ini Daftar Lengkap Pembagian Grup World Cup 2022: di Piala Dunia Qatar, Jagomu Negara Mana?
Berbicara dalam konferensi kepelatihan baru-baru ini di Jerman, Wenger mengatakan bahwa jika bintang PSG dan Perancis, Kylian Mbappe, lahir di Kamerun, dia tidak akan menjadi striker seperti sekarang ini.
Dia juga mengklaim Eropa adalah satu-satunya benua di mana para pemain mampu mencapai potensi mereka.
"Ada Eropa dan ada belahan dunia lainnya," kata Arsene Wenger.
"Yang terakhir membutuhkan bantuan, kalau tidak, kita akan kehilangan banyak bakat," tambah Wenger.
Baca Juga: Gara-Gara Kartu Merah, Wasit di El Salvador Meninggal Dunia usai Dikeroyok Pemain dan Suporter
CONMEBOL mengatakan bahwa komentar Wenger menunjukkan ketidaktahuan yang tidak biasa tentang 'masukan' berharga dari pemain Afrika di dunia sepak bola, dan khususnya di Eropa.
Selain itu, CONMEBOL juga mengatakan bahwa hal itu menunjukkan kesan merendahkan, sekaligus seperti 'menyembunyikan' upaya pesepak bola dan lembaga olahraga yang bukan di Eropa.
"Sama seperti orang Afrika, kami orang Amerika Selatan mengetahui secara langsung perilaku semacam itu yang berasal dari keyakinan bahwa dunia dimulai dan berakhir di Eropa," tambah CONMEBOL.
Organisasi Sepak Bola Amerika Selatan itu juga mengkritik keputusan untuk mengizinkan tim melakukan lima pergantian pemain per pertandingan secara permanen, yang diklaim berlangsung tanpa proses konsultasi dan debat.
Penulis : Christandi Dimas Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Daily Mail