Witan Sulaeman, Si Bocah Ajaib asal Palu yang Antar Timnas ke Piala Asia 2023
Kompas sport | 15 Juni 2022, 06:12 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV – Witan Sulaeman adalah sosok kunci lolosnya timnas Indonesia ke Piala Asia 2023 setelah 15 tahun absen.
Indonesia kali terakhir ke kompetisi paling elit Asia itu terakhir pada 2007 lalu, itu pun saat timnas jadi tuan rumah dan tidak perlu berpeluh untuk dapat tiket ke Piala Asia.
Pada 2007 itu, Witan usianya masih 6 tahun dan sepertinya belum mengerti atmosfer sepakbola Indonesia dan ingar bingar fans bola Indonesia menyambut Bambang Pamungkas dan kawan-kawan kala itu, berlaga di Piala Asia.
Kini, 15 tahun kemudian, saat Witan baru akan berusia 21 tahun, ia jadi aktor kunci kemenangan timnas Indonesia, sekaligus menyegel tiket terakhir kualifikasi Piala Asia 2023.
Ia mencetak gol menit ke-43 dan ke-81 lewat sebuah tendangan terukur ke gawang Nepal yang berkesudahan 7-0 untuk timnas pada pertandingan yang berakhir pada Rabu dinihari (15/6/2022).
Bahkan, Witan sebenarnya bisa mencetak hattrick jika tendangannya tidak diblok kiper Nepal di akhir babak kedua.
Witan adalah puzzle kunci Shin Tae-yong dalam meramu timnas hingga sukses menembus gelaran paling elit sepakbola antar negara di Benua Asia.
Baca Juga: Gol dan Assist Witan Sulaeman Bawa FK Senica Tembus Semi Final Piala Slovakia
Baca Juga: 3 Fakta Kemenangan Timnas Indonesia vs Nepal: Penantian 15 Tahun Garuda ke Piala Asia
Bocah Ajaib asal Palu
Witan sendiri lahir di Palu, 8 Oktober 2001 di Palu, Sulawesi Tengah.
Sedari kecil, bakat sepakbolanya memang sudah terlihat. Witan juga bukan dari keluarga berada, ayahnya adalah seorang tukang sayur.
Saat Witan Kecil, ia disekolahkan di SSB Galara Utama, Palu. Lantas, ia pun mengikuti seleksi dan diterima di diklat Ragunan.
Ia dianggap sebagai bocah ajaib karena skill dan kemampuan olah bola yang mumpuni di usia dini.
Oleh Indra Sjafri, pemain berjuluk "The Baby Face Assasin" itu akhirnya diajak ke Timnas U-19 padahal usia dia paling muda saat itu, yakni 16 tahun.
Witan berhasl membuktikan dengan mencetak 9 gol dari 13 pertandingan pada 2017-2019.
Hingga kini, bocah ajaib asal Palu itu selalu jadi andalan timnas di usianya yang baru menginjak 20 tahun.
Karirnya pun meroket, dari Diklat Ragunan, sempat ke PSIM Yogyakarta hingga sekarang di Liga Eropa.
Bersama Egy Maulana Vikri, pada musim lalu ia bermain di Liga Slovakia bersama FK Senica. Ia sendiri bergabung dengan Lechia Gdans dan dipinjamkan ke FK Senica untuk mendapatkan menit bermain.
Di FK Senica, ia sudah mencetak tiga gol. Tapi, pada musim ini ia memutuskan hengkah dari klub itu dan belum tahu apakah masih terus di Eropa atau tidak.
Meskipun begitu, kini si Bocah Ajaib Palu seakan mengunci lini serang Indonesia di usia yang masih sangat belia dan menanti rekor-rekor selanjutnya bersama timnas Indonesia.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV