Final Champions League: Klopp, Dendam Mo Salah dan Memori Final 2018 yang Menyakitkan
Kompas sport | 28 Mei 2022, 16:34 WIB“Kami semua termotivasi oleh hal-hal yang berbeda. Saya memiliki 26 atau 27 pemain di sini dan mereka semua termotivasi oleh hal yang berbeda, saya tidak punya masalah dengan itu. Itu baru akan menjadi masalah jika dendam adalah satu-satunya motivasi, dan itu tidak terjadi dalam kasus Mo,” tegasnya.
Menurut Juru taktik asal Jerman itu, sungguh normal jika semua pemain, termasuk Mo Salah ingin membalas kekalahan menyakitkan di 2018 lalu.
“Jadi, itu normal bahwa dia ingin membalasnya,” jawabnya.
“Kami tidak melupakan apa yang terjadi saat itu ketika kami tidak berhasil memenangkannya dan besok saya akan menunjukkan tayangan ulang dari pertandingan itu untuk menambah motivasi tim,” sambungnya.
“Kami memiliki begitu banyak alasan sehingga kami akan memberikan segalanya di final dan ini mungkin salah satu alasan tetapi bukan satu-satunya alasan," paparnya.
Pertandingan final 2018 lalu dianggap menyakitkan karena Mo Salah cedera di final akibat ulah Sergio Ramos. Selain itu, dua blunder Loris Karius juga dianggap biang kekalahan Liverpool.
Liverpool pun berpotensi membalas hal ini sekaligus merengkuh tiga gelar musim ini setelah sebelumnya menggondol Piala Liga dan Piala FA.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Gading-Persada
Sumber : liverpoolfc.com